ARVINDO Minta Pemerintah Optimalkan Potensi Produk Tembakau Alternatif

By Ardha Franstiya | News | Rabu, 3 April 2024

Vapemagz – Asosiasi Ritel Vape Indonesia (ARVINDO) meminta pemerintah optimalkan potensi produk tembakau alternatif guna menurunkan angka perokok di Indonesia yang melonjak hingga 69,1 juta jiwa.

“Kami berharap pemerintah mau merujuk ke negara-negara yang telah berhasil mengoptimalkan produk tembakau alternatif sebagai salah satu langkah menekan prevalensi merokok dan penyakit yang disebabkan karena kebiasaan merokok,” ujar Ketua Umum ARVINDO Fachmi Kurnia Firmansyah Siregar atau kerap disapa Awing di Jakarta, mengutip ANTARA, Rabu (3/4/2024). 

Menurut ARVINDO prevalensi merokok bagian dari masalah global yang harus segera diselesaikan dengan berbagai ragam solusi inovatif untuk menciptakan perbaikan kualitas kesehatan publik.

Oleh karena itu, produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin menjadi opsi efektif bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan buruknya.

Mengacu data riset Universitas Bern berjudul “Electronic Nicotine-Delivery Systems for Smoking Cessation” yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine pada Februari 2024 mengungkapkan pemanfaatan produk tembakau alternatif meningkatkan keberhasilan berhenti merokok mencapai 53 persen.

Kemudian, tingkat keberhasilan berhenti merokok di kelompok yang tidak memaksimalkan produk tembakau alternatif sekitar 32 persen. 

Negara Inggris dan Swedia telah berhasil menurunkan jumlah perokoknya berkat dukungannya terhadap penggunaan produk tembakau alternatif.

Berdasarkan laporan Office for National Statistic (ONS), proporsi perokok di Inggris pada tahun 2022 adalah 12,9 persen atau setara 6,4 juta orang. Angka tersebut turun jika dibandingkan tahun 2021 yang sekitar 13,3 persen atau setara 6,6 juta orang.

Sementara, Swedia menjadi negara bebas asap rokok pertama di Eropa yang saat ini mencatatkan angka prevalensi merokok hanya 5,16 persen. Turun drastis jika dibandingkan tahun 2015 dengan angka 11 persen.

Mantan Direktur Layanan Alkohol dan Obat-Obatan Rumah Sakit St. Vincent di Australia, Alex Wodak, mengatakan untuk beralih sekaligus terhindar dari risiko akibat merokok dapat dilakukan dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif yang menerapkan konsep pengurangan risiko.

Comments

Comments are closed.