PM Inggris Rishi Sunak Didesak Batalkan Rencana Larangan Vape Sekali Pakai

By Ardha Franstiya | News | Selasa, 20 Februari 2024

Vapemagz – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak didesak untuk membatalkan rencana larangan vape sekali pakai atau disposable pod. Desakan sendiri berasal dari CEO Asosiasi Toko Serba Ada Australia, Theo Foukkare. 

Theo mengatakan bahwa larangan vape sekali pakai tidak efektif dalam mencegah anak di bawah umur mengonsumsi vape, dan hanya menimbulkan pasar gelap, seperti yang dialami Australia saat ini.

Menurutnya, kebijakan larangan vape di Australia membuat lebih dari 90% vape muncul dari pasar gelap. Ia mengaku telah melihat secara langsung banyak munculnya pasar gelap di Australia sejak pelarangan vape diterapkan.

“Larangan yang diterapkan Australia terlihat bagus di atas kertas tetapi Anda hanya perlu berjalan menyusuri pusat perbelanjaan mana pun, melewati halte bus atau pub lokal dan Anda akan melihat sekelompok orang menghisap vape ilegal sekali pakai yang jelas-jelas mereka miliki. dibeli dari pasar gelap,” ujar Theo.

“Larangan sekali pakai, atau larangan lainnya, hanya akan mengakibatkan kenaikan harga, orang-orang pada akhirnya akan membeli vape murah yang tidak diatur dan diproduksi dengan buruk di pasar gelap,” tambahnya.

“Pasar gelap di Australia akan terus berkembang pesat kecuali Pemerintah Australia bergerak untuk mengatur penjualan vape yang diproduksi secara ketat dengan kode kepada orang-orang berusia 18 tahun ke atas, seperti yang mereka lakukan terhadap alkohol dan tembakau,” jelas Theo

“Pasar gelap vape di Australia kini bernilai sekitar $4 – $5 miliar per tahun, ditambah lebih dari $5 miliar per tahun dari produk tembakau ilegal,” lanjutnya.

“(Rishi Sunak harus) belajar dari kesalahan Pemerintah Australia. Larangan tidak pernah berhasil dan mendorong warga Australia ke dalam pelukan pasar gelap,” tutup Theo.

Seperti diketahui, Pemerintah Inggris akan melarang vape sekali pakai demi melindungi kesehatan anak-anak di bawah umur. Pelarangan sendiri disampaikan langsung oleh PM Inggris, Rishi Sunak.

“Sebagai Perdana Menteri, saya mempunyai kewajiban untuk melakukan apa yang menurut saya merupakan hal yang benar bagi negara kita dalam jangka panjang. Itulah sebabnya saya mengambil tindakan berani untuk melarang vape sekali pakai yang telah mendorong peningkatan vaping di kalangan remaja,” ucap Rishi Sunak saat memenuhi agenda kunjungan ke sekolah pada Senin (29/1/2024) lalu.

Pemerintah akan mengeluarkan aturan baru dengan adanya pembatasan terkait rasa vape, persyaratan kemasan polos, dan perubahan penampilan vape agar kurang menarik bagi anak muda berusia 15 tahun atau lebih muda.

Comments

Comments are closed.