APPNINDO: WHO Pernah Akui Rokok Elektrik Lebih Tidak Berbahaya Ketimbang Rokok Konvensional

By Vapemagz | News | Rabu, 29 Januari 2020

Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO) mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) pernah menyampaikan bahwa produk rokok elektronik lebih tidak berbahaya dibanding rokok konvensional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan WHO sekaligus peneliti dari National Capacity-Tobacco Control Prevention of Noncommunicable Diseases, Dr. Ranti Fayokun.

Seperti pemberitaan yang pernah ditayangkan VapeMagz Indonesia, 13 Desember 2019 lalu, Fayokun menyampaikan penjelasannya pada sesi dengar pendapat yang diadakan oleh House of Representatives Filipina. Pernyataan Fayokun didukung oleh hasil penelitian Public Health England, yang merupakan bagian dari Department of Health and Social Care Inggris.

Duncan Selbie selaku Chief Executive Public Health England menyatakan rokok elektronik 95 persen lebih tidak berbahaya bagi kesehatan dibandingkan rokok biasa, serta berpotensi membantu perokok untuk berhenti. Meski begitu, rokok elektrik memang tidak 100 persen aman.

GATRA
Ketua Umum APPNINDO, Syaiful Hayat.

APPNINDO menyambut baik hasil penelitian mengenai rokok elektrik. Menurut Ketua Umum APPNINDO, Syaiful Hayat selaku rokok elektrik lebih aman dari rokok konvensional karena risiko terhadap kesehatan yang ditimbulkan jauh lebih rendah. Hal tersebut menjadikan rokok elektrik sebagai alternatif bagi rokok konvensional.

“Kami terbuka untuk diskusi agar peraturan terkait rokok elektrik di Indonesia dapat menunjukkan dampak positif untuk produktivitas & kesehatan masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/1/2020).

Pernyataan dari Fayokun dinilai akan berpengaruh bagi penggunaan rokok elektrik di Indonesia. Di Indonesia sendiri, hingga Desember 2019 pengguna rokok elektrik telah mencapai satu juta orang. Data tersebut diperoleh dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI).

Pengguna vape di Indonesia berasal dari berbagai kalangan profesi, termasuk dokter dan ilmuwan. Berdasarkan berbagai penelitian, produk alternatif ini memiliki profil risiko lebih rendah dibandingkan rokok konvensional yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, serangan jantung, diabetes dan lainnya.

Comments

Comments are closed.