Yuk Pelajari Perbedaan Antara Baterai Tanam dan Baterai Copotan

By Bayu Nugroho | Reviews | Sabtu, 9 Februari 2019

Kasus meledaknya perangkat vape sebenarnya bukanlah hal yang baru ditemui. Sejumlah kasus pernah terjadi yang mengakibatkan luka serius, dan paling parah hingga kematian seperti pemuda asal Texas bernama William Brown, akibat mechanical mod miliknya melukai arteri karotis kirinya. Nah dari banyaknya kasus, kesalahan utama pengguna terletak pada penggunaan baterai. Berikut ini Vapemagz akan memberikan perbedaan mendasar dari baterai tanam dan baterai copotan.

Baterai copotan pertama kali ada

Awal perangkat vape diciptakan menggunakan baterai copotan. Hal ini dikarenakan baterai copotan umumnya digunakan perangkat elektronik sebelum vape seperti smartphone, senter, remote tv dan berbagai perangkat elektronik lainnya. Seiring berkembangnya perangkat, mulailah dikembangkannya baterai tanam yang lebih efisien.

Baterai tanam umumnya lebih awet ketimbang baterai copotan

Perangkat vape yang menggunakan baterai tanam lebih cenderung lebih awet, karena dalam proses pembuatannya melalui proses quality control langsung dari pabrik resminya dan lebih aman. Berbeda dengan baterai copotan yang cenderung cukup rumit dalam pemilihannya, banyak beredar baterai clone, bahkan mulai banyak dijumpai baterai yang berasal dari bongkaran baterai laptop atau powerbank.

Bentuk perangkat menggunakan baterai tanam lebih bervariasi

Perangkat vape yang menggunakan baterai tanam cenderung mempunyai bentuk yang paling bervariasi dan umumnya digunakan untuk pod system starter kit dan vape pen. Bentuk unik ini memiliki daya jual yang berbeda dengan perangkat vape dengan baterai copotan yang cenderung berbentuk kotak dan membutuhkan tempat ekstra untuk penyimpanannya.

FVB
Perangkat vape yang menggunakan baterai tanam cenderung memiliki bentuk yang unik dan mungil.

Baterai copotan lebih mudah diganti dan murah

Meskipun baterai tanam memiliki keunggulan lebih awet, namun bukan berarti ini tidak bisa rusak. Seiring waktu pemakaian, baterai tanam juga bisa rusak bahkan bisa mengalami penurunan kualitas baterai. Jika kamu ingin mengganti dengan baterai baru itu harus ke service center resmi dan membutuhkan harga yang tidak murah. Beda dengan baterai copotan yang ingin kamu ganti, banyak pilihan baterai yang tersedia di pasaran mulai dari yang asli hingga yang clone. Harga baterai copotan cenderung lebih murah tergantung merk yang kamu inginkan.

Perangkat baterai tanam lebih cepat panas

Hal yang mendasar kenapa perangkat vape yang menggunakan baterai cepat panas, karena body perangkat menyatu langsung dengan baterai. Terlalu sering ketika lakukan firing, daya panas cepat mengalir dan sangat terasa ketika menggenggam perangkat vape.

Jika terkena air, perangkat vape dengan baterai copotan lebih mudah ditangani

Hal pertama yang dilakukan saat perangkat vape kita terkena air atau bocornya likuid adalah melepas baterai dan mengeringkan bagian yang basah. Air atau likuid tidak akan langsung menembus bagian mesin, karena dalam perangkat yang menggunakan baterai copotan memiliki banyak celah. Lain halnya dengan perangkat vape dengan baterai baterai tanam yang akan menembus bagian mesin dan baterai sekaligus yang bisa mengakibatkan korslet.

Perangkat baterai tanam praktis dalam urusan charging

Perangkat vape dengan baterai tanam umumnya dibuat untuk orang tak ingin repot dan pemula, begitu pula dalam urusan charging. Perangkat vape yang menggunakan baterai tanam tidak akan repot, kamu cukup menggunakan kabel data yang didapat dalam paket pembelian dan kepala charger dari smartphone atau langsung ke komputer. Beda halnya dengan baterai copotan yang harus menggunakan box charger yang harganya cukup mahal.

Baterai copotan harus mengerti betul dalam penggunaannya

Berbagai kasus meledaknya mechanical mod diakibatkan oleh pengguna yang tidak mengerti kapan memasukan baterai ke perangkat mod. Jika baterai sudah masuk dalam mechanical mod dan tertekan secara tidak sengaja dalam saku bisa membuat baterai panas dan meledak. Ledakan vape ini bisa mengakibatkan luka serius, bahkan hingga kematian seperti William Brown yang baru-baru ini menghebohkan.

Pengguna baterai copotan harus mengerti dalam ohm law

Para pengguna electrical mod yang belum mengerti sering mengotak-atik ohm demi mengejar cloud dari hembusan vape. Karena penggunaan power berlebihan ini akan membebani kinerja electrical mod hingga terjadi short atau yang terparah ledakan hingga hancurnya mod.

(Via Misthub)

Comments

Comments are closed.