Whale Dream : Journey To The Taste

By Vape Magz | Reviews | Kamis, 14 April 2022

Deretan produk liquid Whale Dream (sumber foto : Istimewa)

WHALE DREAM menjadi sebuah brand yang terlahir dari atas meja tongkrongan. Suatu hari di tahun 2019, tiga sekawan berisi Budiyanto, Rheza Pahlawan, dan Shandy PRD melakukan pertemuan ‘sakral’ di suatu restoran. Pasalnya, Shandy tak pernah menyangka hadirnya ‘momen emas’ ini  didukung oleh dua sosok besar di industri vape nasional: seorang pendiri distributor vapor terbesar di Indonesia (Budiyanto), dan liquid-brewer terbaik Indonesia (Rheza Pahlawan).

Nama tersebut dicetuskan dari kata ‘whale’ (paus), yang sebelumnya memang sudah melekat sebagai julukan ‘Shandy Paus’ sejak 2014. Sebagai sebuah brand, ‘nyawa’ dari Whale Dream diserap langsung dari sepak terjang sang owner, mengingat Shandy sudah cukup lama mengarungi sub-kultur dan ekosistem vape. Pasalnya, sudah ratusan jenis rasa liquid pernah ia coba dan teliti sendiri. Jam terbang inilah, yang membuat Shandy tak berpikir dua kali dalam menerima tawaran dari Budiyanto dan Echa untuk segera merilis vape brand-nya sendiri.

“Setiap MIMPI, biasanya merupakan hal classy bagi seseorang yang mendambakannya. Tapi sebagai IMPIAN, hal itu harus masuk akal dan bisa dijangkau. So, when a classy thing becomes affordable, that’s how a dream works”, ujar Shandy saat ditemui Vapemagz di JVS Headquarter, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Soal desain pengemasan, dominasi warna emas pada entitas brand Whale Dream, diadopsi dari filosofi medali emas  sebagai simbol peraih juara pertama. Ini mengartikan bahwa Whale Dream merupakan brand yang terlahir dari sentuhan para juara: Shandy sang juara cloud-chasing, Budiyanto sang ‘juara’ bisnis vape, dan Echa sang ‘juara’ liquid-brewing. Nama Whale Dream pun digagas, sebagai simbol bahwa ‘para juara’ ini senantiasa siap mendukung banyak orang untuk turut menjuarai setiap bidang yang mereka cintai juga menggapai setiap impian para vapers itu sendiri.

Whale Dream menjaga kedalaman research and development sejak bertahun-tahun lalu . Sehingga, ketika suatu hari Whale Dream dipandang unggul, itu karena keberhasilan Whale Dream menciptakan tren cita rasa yang baru, bukan karena mengikuti konsep rasa yang sudah marak di pasaran. Maka dari itulah, Whale Dream memilih rasa dari kategori desert-cakes jenis langka. Meski terbilang jarang ditemui di Indonesia, jenis ini sudah teruji sebagai jenis rasa yang digandrungi di banyak negara dunia.

“Sejak awal, Whale Dream ingin membawa rasa makanan ‘elit’ atau ‘mewah’, agar menjadi mudah dijangkau banyak orang ketika sudah ‘alih-medium’ menjadi produk liquid. Whale Dream menjamin, bahwa setiap esensi desert-cakes yang dihadirkan, akan tetap menjaga tekstur rasa yang kuat – semendekati mungkin dengan sensasi makanan aslinya”, tambah Shandy.

Empat varian rasa yang Whale Dream sudah rilis inilah menandakan empat tahun perjalanan Whale Dream di industri vape nasional. Whale Dream edisi Strawberry Short-Cake Ice Cream menjadi pembuka  pada rilis 2019 silam. Perjalanan edisi 2020 disimbolkan dengan Whale Dream’s Golden Batch Japan Series V1 dengan edisi Honeydew Rollcake. Di tahun 2021, Japan Series V2 rilisan 2021 dengan varian rasa Hokkaido Cheese Tart. Memasuki tahun 2022, perjalanan Whale 4 Dream berlanjut dengan perilisan varian rasa barunya: Hokkaido Strawberry Cheese Tart (Hokaido V2).

Tahun 2022 ini pula yang menjadi ‘big step’ bagi Whale Dream selaku brand dengan mengadakan pembaharuan di semua lini; mulai dari konsep visual hingga pemasaran kreatif di tubuh Whale Dream. Sejak 2022 ini, Whale Dream menjalankan misi unik bertajuk “JOURNEY TO THE TASTE”, yakni sebuah campaign untuk terus mengusung produk dalam jangka waktu yang panjang.

Hokkaido Cheese Tart (2021) masih tercatat sebagai ‘liquid fenomenal’ dalam sejarah Whale Dream. Satu bulan sejak perilisannya  bagian dari Japan Series V2 ini langsung laris di pasaran. Bahkan hingga menjelang akhir tahun 2021, Hokkaido Cheese Tart masih disebut-sebut sebagai creamy-liquid langka yang banyak diburu di berbagai kota besar. Shandy mengakui, pesatnya penjualan Whale Dream edisi Hokkaido Cheese Tart merupakan achievement tertinggi yang berhasil ia capai selama menjadi brand-owner.

“Dari biasanya kami re-stock barang per 2 bulan, kini tidak sampai 2 minggu semua vapestore sudah kehabisan, bahkan sampai akhir 2021. Keberhasilan Whale Dream ini berkat konsep branding yang sesuai juga berkat kematangan brewing pada produknya itu sendiri,” lanjut Shandy seraya memberi apresiasi terhadap kolega kerjanya.

Whale Dream sudah lebih dulu jauh spesifik  untuk urusan spesialisasi rasa berdasarkan sub kategori tertentu. Tak tanggung-tanggung, Whale Dream mengerucutkan kategori flavour mereka hingga sebanyak lima sub-kategori. Dari kategori induk creamy, Whale Dream mengerucutkan opsi flavour mereka menjadi sub-kategori cake. Dari sub ini, cake dikerucutkan lagi menjadi sub-cake, yaitu cheese tart. Lebih kerucut lagi, cheese tart dibuat sub-nya lagi dengan memilih Hokkaido Cheese Tart. Seakan masih belum cukup spesifik, cheese tart khas Jepang ini Whale Dream kerucutkan lagi menjadi Hokkaido Strawberry Cheese Tart.

Tak hanya sebatas detil dan spesifik, kelima sub-kategori ini Whale Dream tentukan juga berdasarkan kualitas rasa. Alasannya, tidak semua flavour dari sub-sub kategori tersebut punya rasa yang enak dan cocok dijadikan produk e-liquid. Namun yang pasti, dalam industri vape masih sangat jarang ditemui, proses pengerucutan konsep flavour yang sedetil dan se-sistematik ini. Bisa dibilang, inilah alasan Whale Dream selalu memerlukan riset dan pengembangan sedemikian lama, sehingga memutuskan untuk merilis satu varian rasa saja untuk termin satu tahun. Di samping itu, proses ini juga jadi penyebab Whale Dream lebih mudah diterima di pasaran, sebab Whale Dream tak hanya menjual kualitas rasa, namun juga menawarkan kualitas dari karakter flavournya itu sendiri, sehingga wajar bila tidak ada tandingannya.

JOURNEY TO THE TASTE: Langkah Besar & Inovasi Terbaru Whale Dream

“JOURNEY TO THE TASTE” akan menjadi visi besar dan jembatan kreatif bagi Whale Dream untuk bergerak semakin meluas. Melalui program ini, Whale Dream akan mencakup ranah-ranah lintas disiplin lain yang sejauh ini belum ramai digeluti oleh vape brand di Indonesia. Whale Dream akan melibatkan rilisan serial komik bertajuk “JOURNEY TO THE TASTE” sebagai konten utamanya sekaligus menyambut momentum perilisan Hokkaido Strawberry Cheese Tart. Selaku produk terbaru Whale Dream di tahun 2022.  Soal desain, program ini hadir sebagai serial komik semi-animasi, dengan ilustrasi bergaya American-comic dan mengambil era cyberpunk dan post-apocalypse sebagai tema kisahnya.

Whale Dream juga membuka kemungkinan sebesar-besarnya agar campaign “JOURNEY TO THE TASTE” bisa menjadi creative-franchise dari Whale Dream agar karya-karyanya terus tumbuh berkelanjutan. Program komiknya direncanakan untuk dikembangkan menjadi berbagai properti kreatif lain, semisal rilisan collectible cards yang ditunjang teknologi augmented reality, sehingga membentuk format creative merchandise yang fresh dan inovatif bagi image Whale Dream itu sendiri.

“JOURNEY TO THE TASTE” juga tengah disiapkan untuk rilis sebagai produk NFT (non-fungible token) di dunia digital. Dilihat dari konsep dan konten seperti ini, maka campaign Whale Dream melalui program ini bisa menjadi gerakan baru di industri vape nasional yaitu dengan menyajikan balutan kisah fiksi untuk merangkul aneka segmen pasar baru; bahkan bisa memperkaya kreativitas pada industri vape itu sendiri, melalui rilisan-rilisan menarik yang sesuai perkembangan zaman.

Comments

Comments are closed.