Berbicara soal volume likuid nikotin yang digunakan untuk vaping, para vapers tentu memiliki pilihannya tersendiri. Beberapa alasan mempengaruhi pilihan para vapers. Seperti selera, kebutuhan, hingga situasi kondisi yang membuat vapers menentukan volume dari likuid yang ingin digunakan.
Dalam kondisi pandemi virus korona (coronavirus atau COVID-19) ini, rupanya likuid dengan volume 100ml menjadi pilihan ekonomis bagi para vapers. Hal ini terungkap saat Vapemagz Indonesia menanyakan pendapat para vapers melalui postingan Instagtam-nya, @vapemagzindonesia pertengahan Juni lalu.
“Lagi pandemi begini mana wfh, jadi netes terus, liquid 100ml aja 1 minggu apalagi 60ml. Makanya pengen cepet cepet pergi si kopid biar pemakaian liquid juga normal lagi wkwkwk,” tulis @vahrezaa.
“Aku 100 ml min.. Aku soalnya mantan perokok berat.. Jadi ngevape udah kek kreta, ini lg proses buat ngurangin.. Orang 60 ml cuman buat 5 sd 1 minggu min..” komentar @senninreikudo.
“100ml lah min soalnya nanggung kalau beli yang 60ml mana harganya juga beda tipis,” tulis @iqmalp_.
Sementara itu, beberapa vapers memilih untuk menggunakan likuid 60ml atau 30ml. Salah satu alasannya karena sering cepat bosan dan ingin menggunakan likuid yang lebih bervariatif.
“60 ml min, bkn karna dananya tp karna bosenan lama abisnya, yg udah2 beli liquid baru yg lama ga abis jd sisa ga kepake kan syg,” komentar @jirensss.
“60 ml itu udah takaran pas. 100 ml, sekarang mlh pada dijual repack jadi 10ml , 15ml, 30ml. Tp yg terpenting kalo brewer baik, ngasih TESTER. beli 100ml g cocok, nyesek, mau dibikin syrup apa,” tulis @iputuputras.
“60ml dan 30ml min, 100ml cepat bosan min @vapemagzindonesia,” komentar @ubay011.
Pendapat di atas tentunya merupakan penilaian subjektif dari para netizen. Tentunya berapapun volume likuid yang dipilih para vapers, wajib membeli produk yang bercukai ya vapers!
Comments