Device Vape Bisa Mempengaruhi Flavour Liquid? Mari Kita Ulas!

By Vape Magz | Lifestyle | Selasa, 30 Januari 2024

Vapemagz – Mungkin sebagian pengguna rokok elektrik atau sering disebut Vapers masih menganggap device berpengaruh  terhadap flavour liquid. Apakah begitu? mari kita ulas, berdasarkan pendapat dari Vapemagz.

Terkait apakah device dapat mempengaruhi flavour liquid, Vapemagz sendiri menganggap sebagian device vape nggak memberikan efek apapun terhadap flavour liquid.

Memang, kalau dari segi kenyamanan dalam vaping, device sangat jelas memegang pengaruh besar, tapi jika untuk urusan flavour nggak ada peran sama sekali.

Vapemagz pastikan justru jenis Atomizer yang dapat mempengaruhi flavour liquid. Buat lebih detailnya, mari kita bedah satu persatu!

Atomizer

Peran Atomizer untuk urusan flavour liquid bisa dibilang sangat fatal. Saking banyaknya model Atomizer, ada beberapa produk yang benar-benar ‘worth it’, serta sisanya “asal bisa ngebul”.

Nah, bagi kalian si pengejar flavour agar lebih terasa, baiknya untuk melakukan riset sebelum menentukan Atomizer yang cocok untuk device kalian.

Kalian bisa banget kok mencari referensi di YouTube, atau berbagai media seputar vape. Perlu diketahui, setiap Atomizer punya karakteristik berbeda antara satu dengan lainnya.

Setup

Setuju nggak, kalau proses setup sangat mempengaruhi flavour Liquid saat vaping. Setup nggak tertuju pada setup coiling saja, melainkan pemilihan device yang digunakan.

Namun tanpa kalian sadari, sebagian device vape khususnya mod saat ini sudah banyak memiliki fitur-fitur canggih seperti Variable Voltage (VV), Variable Watt (VW), TC Mode, Bypass Mode, hingga Curve Mod yang memungkinkan dapat mempengaruhi optimasi flavour.

Kesimpulannya, device vape jenis mod dapat mempengaruhi flavour. Sedangkan device vape pod karena tidak didukung oleh fitur-fitur mode seperti mod, maka tidak bisa cukup untuk mempengaruhi flavour.

Semua Vapers pasti sudah paham jika bagian setup coiling memegang peran penting terhadap flavour Liquid. Tapi untuk setup device, Vapemagz sedikit ragu karena belum banyak yang paham, khususnya Vapers baru.

Kesalahan umum yang sering dilakukan pemula adalah nggak mengukur kebutuhan power untuk setup Atomizer-nya, benar nggak? Ayo ngaku!

Contohnya ketika kita dipertemukan dengan device vape eVic VTC Mini + RDA Tsunami dual coil.

VTC yang notabene single baterai dengan power maksimal 75W dipaksa narik RDA dual coil. Apakah enak flavour-nya? Mungkin yang baru mencoba enak-enak saja, tapi bagi mereka yang sudah handal setup bakal beda lagi urusannya.

Meski device memiliki power maksimal 75W, kenyataan-nya nggak semua device mempunyai output power real 75W. Angka 75W yang ditulis bisa dikatakan merupakan peak-power yang bisa di handle chip, bukan besarnya power secara real. Gampangnya, ‘chip tersebut memang bisa mengeluarkan power maksimal sampai 75W, tapi bergantung pada kondisi tertentu’.

Kualitas Liquid

Bagian ini yang terpenting, kualitas liquid! Yup, hingga sekarang sudah banyak varian rasa e-juice di pasaran. Brewer lokal terus berinovasi setiap tahunnya.

But, dari sekian banyak liquid yang tersedia, nggak semua memiliki kualitas “bagus”. Memilih liquid vape memang nggak semudah “membalikan telapak tangan”, terutama bagi pemula.

Untuk memudahkan kalian, Vapemagz kasih tips dalam memilih liquid yang tepat.

1. Tentukan Jenis Liquid

Kalau kamu sudah memahami jenis vape yang sesuai kebutuhan, maka perlu juga menentukan jenis liquid yang sesuai dengan device kamu.

Terdapat tiga jenis liquid yang tersedia, seperti saltnic, freebase, dan pods friendly. Saltnic sendiri cocok digunakan untuk device pod, sementara freebase cocok untuk device mod.

Sedangkan Pods Friendly merupakan tipe liquid untuk pod yang menggabungkan 2 bahan. Sebut saja bahan dari jenis saltnic dan freebase. Pods friendly ini memiliki bahan dasar pembuatannya yang sama dengan freebase, tetapi memiliki kadar nikotin lebih tinggi.

Tersedia banyak sekali liquid yang memiliki varian rasa seperti buah-buahan, creamy, hingga mint.

2. Sesuaikan Liquid dengan Device

Liquid dengan polypropylene glycol (PG) tinggi akan menghasilkan rasa lebih nikmat, tetapi umumnya bakal mengeluarkan uap lebih sedikit.

Sedangkan, liquid dengan rasio VG lebih tinggi akan lebih menghasilkan uap lebih banyak, tetapi rasionya tidak terlalu pekat.

Viskositas PG lebih rendah jika dibandingkan dengan VG. Liquid dengan rasio PG yang lebih tinggi akan lebih cair. Meski begitu, kalian bisa menyesuaikan rasio PG dan VG dari liquid dengan device.

Misal, rasio PG sebesar 70% cocok digunakan untuk device dengan jenis atomizer, Rasa liquid akan terasa lebih nikmat tetapi uap yang dikeluarkan lebih sedikit.

Selanjutnya, untuk rasio 50:50 lebih cocok digunakan untuk device vape seperti rebuildable dripping atomizer dan pods. Rasio PG dan VG yang seimbang tersebut cocok untuk kalian yang baru mencoba vaping.

Kemudian, rasio VG yang lebih besar daripada rasio PG lebih cocok digunakan untuk device vape dengan tipe AIO, pods, atau vape high voltage.

Comments

Comments are closed.