YLKI Salahkan Pemerintahan Jokowi Lantaran Jumlah Perokok Bertambah

By Vape Magz | News | Sabtu, 4 Juni 2022

Beragam bungkus rokok konvensional dari berbagai merk (sumber foto : www.instagram.com)

Vapemagz – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun mengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali membuka perluasan investasi terhadap industri rokok di Indonesia, sehingga membuat jumlah perokok di Indonesia bertambah signifikan.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menyebut, masyarakat telah dikorbankan untuk kepentingan investasi. Dia mengatakan, pemerintahan Jokowi memiliki rapor hitam dalam hal pengendalian permasalahan konsumsi tembakau.

“Sangat ironis dan tragis, karena hal ini juga pada tahun 2021 ada penambahan jumlah perokok yang luar biasa besar yaitu 8,8 juta orang,” ujarnya dalam jumpa pers secara daring, Jum’at (3/6/2022).

Berdasarkan catatan YLKI, jumlah perokok di Indonesia meningkat signifikan pada 10 tahun terakhir. Dari semula 60,3 juta orang pada tahun 2011 meningkat menjadi 69,1 juta orang pada tahun 2021.

Dengan jumlah perokok yang bertambah signifikan ini, kata Tulus, telah menjadi lonceng kematian bagi masyarakat Indonesia.

“Meskipun prevalensi merokok sedikit mengalami penurunan dari semula 1,8% menjadi 1,6%, namun jumlah ini terbilang sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan peningkatan pengguna rokok sampai 8,8 juta orang,” tambahnya.

Berdasarkan data BPS Maret 2021, anggaran untuk membeli rokok itu rata-rata mencapai Rp 382.000 per bulan. Konsumsi rokok dan tembakau telah menduduki posisi kedua setelah konsumsi makanan dan minuman jadi.

“Kemudian, (setelah untuk membeli rokok) posisi selanjutnya diikuti konsumsi padi-padian, sayur-sayuran, ikan/udang/cumi/kerang, telur dan susu, daging, buah-buahan, dan sebagainya. Artinya, rumah tangga miskin di Indonesia ini jauh lebih mementingkan konsumsi rokok dibandingkan membeli bahan-bahan makanan yang bergizi,” pungkas Tulus.

Comments

Comments are closed.