Untuk menandai peluncuran kampanye “Commit to Quit,” WHO telah merilis Quit Challenge di WhatsApp dan publikasi “Lebih dari 100 alasan untuk berhenti merokok”, yang keduanya telah dirilis minggu lalu.
Commit to Quit akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk berhenti merokok dengan mengadvokasi kebijakan penghentian tembakau yang kuat, meningkatkan akses ke layanan penghentian merokok, meningkatkan kesadaran akan taktik industri tembakau, dan memberdayakan pengguna tembakau agar berhasil melakukan upaya berhenti melalui inisiatif “quit & win“.
WHO selanjutnya menyebutkan para donatur dari perusahaan sektor swasta yang telah menawarkan dukungan, termasuk Easyway Allen Carr, Amazon Web Services, Cipla, , Google, Johnson & Johnson, Praekelt, Soul Machines, Facebook dan WhatsApp.

Getty Images
Bila melihat nama penyandang dana Big Pharma seperti Johnson & Johnson ada dalam daftar. Namun faktanya, saat peluncuran program berhenti merokok di Yordania awal tahun ini, WHO menerima sumbangan terapi pengganti nikotin untuk pertama kalinya dari Johnson & Johnson senilai USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar.
Nancy Loucas, Direktur Aotearoa Vapers Community Advocacy (AVCA) yang juga Koordinator Eksekutif Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocate (CAPHRA) baru-baru ini berbicara tentang hal ini. Nancy mengatakan sikap WHO terhadap rokok elektrik telah dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dari peyandang dana.
(Via WHO)
Comments