VTANZ Dukung Regulasi Vape, Tetapi Tolak Pembatasan Rasa

By Vapemagz | News | Senin, 24 Februari 2020

Rencana pemerintah untuk mengatur peredaran vape disambut positif oleh Asosiasi Perdagangan Vaping Selandia Baru (Vaping Trade Association of New Zealand atau VTANZ). Namun, VTANZ menilai pembatasan produk rasa vape adalah langkah yang terlalu jauh dan justru bisa menyebabkan kenaikan tingkat perokok.

Wakil Menteri Kesehatan Selandia Baru Jenny Salesa akan memperkenalkan RUU Perubahan Lingkungan yang sudah lama dinanti dan Amandemen RUU ke Parlemen besok. Regulasi baru ini termasuk dengan larangan penggunaan vape di beberapa area dan juga rencana pembatasan produk rasa yang dianggap menarik perhatian remaja.

Juru bicara VTANZ Jonathan Devery mengatakan industri vape independen di Selandia Baru mendukung Aturan Standar Keselamatan Produk dan penegakan hukum R18 untuk menjauhkan kaum muda dari produk.

“Konsumen berhak mendapatkan pengamanan produk tertinggi. Tetapi mereka juga layak mendapatkan alternatif selain merokok. Membatasi produk rasa dan melarang semua iklan tidak akan membantu seorang perokok berhenti merokok. Itu hanya menambah penghalang dan mempersulit Kiwi (masyarakat Selandia Baru) untuk berhenti merokok,” kata Devery.

“Kita harus dapat mengkomunikasikan manfaat produk kita kepada perokok dewasa. Salah satunya adalah manfaat produk sebagai produk yang 95 persen kurang berbahaya ketimbang rokok konvensional,” tambahnya.

Stuff
Juru bicara VTANZ Jonathan Devery.

“Mantan perokok dewasa suka produk rasa. Itulah cara mereka berhasil berhenti merokok. Faktanya kita tahu 90 persen perokok dewasa membutuhkan produk rasa agar berhasil beralih. Vape beraroma telah menjadi kontributor besar bagi penurunan angka merokok Selandia Baru ke titik terendah,” katanya.

Devery mengatakan penjualan produk vape secara online juga tidak boleh dilarang. Saluran penjualan ini sangat penting untuk perokok dewasa dan proses verifikasi usia yang efektif juga bisa dilakukan. Lebih lanjut Asosiasi berharap bisa bertemu dengan perwakilan Menteri Kesehatan untuk menawarkan langkah praktis guna mencegah akses online oleh pengguna di bawah umur (underage user).

“Industri ini telah lama menyerukan kepada pemerintah untuk mengatur vaping. Tentunya dengan ketentuan yang membantu bukannya menghambat perkembangan industri vape. Membatasi akses ke produk rasa yang membantu orang dewasa telah mengubur kesempatan untuk mempromosikan alat berhenti merokok yang sangat efektif. Ini akan menjadi kontraproduktif,” ucap Devery.

“Menerapkan standar produk dan memperkuat status R18 vaping yang dapat kami setujui sepenuhnya. Namun, membatasi daya tarik vaping dan akses produk oleh perokok dewasa adalah sesuatu yang kami tidak setujui. Sebagian besar dari kita di VTANZ adalah mantan perokok dan kami ingin lebih banyak Kiwi bergabung dengan klub,” kata Devery.

(Via Scoop)

Comments

Comments are closed.