Volume Penjualan Industri Rokok Turun, Bentoel Fokus Efisiensi Biaya Produksi

By Vapemagz | News | Jumat, 21 Juni 2019

Produsen rokok PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi tantangan utama bisnis rokok di tahun ini. Berdasarkan estimasi induk perusahaan, yakni British American Tobacco (BAT) Group, industri rokok sedang dalam tren penurunan.

Direktur Keuangan Bentoel Shahid Afzal mengatakan Bentoel masih akan fokus pada pengembangan teknologi informasi (TI) guna efisiensi bisnis. Inovasi teknologi ini juga dilakukan untuk mendukung bisnis ekspor Bentoel. Saat ini Bentoel telah menjadi pusat ekspor (export hub) di dalam BAT Group. Sepanjang 2013-2018, Bentoel telah mengekspor produknya ke 19 negara tujuan dengan nilai mencapai lebih dari Rp 4 triliun.

“Karena kami menjadi bagian dari BAT Group kami harus melakukan pengembangan IT supaya lebih selaras dengan sistemnya, sehingga bisa lebih efisien. Bentoel juga akan meningkatkan kapasitasnya sebagai pusat pengembangan, penelitian, dan inovasi,” kata Shahid Afzal.

Saat ini Bentoel memiliki pabrik dengan kualitas internasional di Malang, Jawa Timur. Dengan standar tersebut, pabrik ini dapat menekan biaya produksi perusahaan yang dikenal akan produk-produk rokok seperti Dunhill Filter, Dunhill Mild, Club Mild dan Lucky Strike Mild itu.

Dok RMBA
Pabrik produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA).

Sekadar informasi, dalam periode 2013-2018, BAT telah menambah penyertaan kepemilikan di Bentoel sebesar Rp13,2 triliun, menambah modal awal yang disertakan sebesar Rp5 triliun. Nilai investasi tersebut terdiri dari pembelian mesin-mesin produksi dan berbagai aset tetap.

Total, perusahaan yang masuk kategori Big Tobacco itu telah menggelontorkan investasi sebesar Rp18,3 triliun untuk perusahaan rokok asal Malang, Jawa Timur itu. Selain itu, perseroan juga akan fokus untuk mengembangkan produk unggulan dan merek yang kuat untuk dapat bersaing, memperluas pemasaran dan distribusi perdagangan di Indonesia, investasi modal untuk menciptakan inovasi, mengembangkan SDM dan mengembangkan ekspor.

Saat ini Bentoel sedang berjuang untuk kembali membukukan keuntungan, usai mengalami kerugian dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2018, penjualan total Bentoel mencapai Rp 21,92 triliun. Angka ini naik 8,24 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp20,25 triliun.

Meskipun begitu, per 2018, RMBA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 608,46 miliar atau naik 26,74% dibanding rugi bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 480,06 miliar.

(VapeMagz)

Comments

Comments are closed.