Virus Korona Berpengaruh Pada Ketersediaan Produk Vapor Impor di Indonesia

By Vapemagz | News | Sabtu, 8 Februari 2020

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa mayoritas produk impor Indonesia termasuk produk vapor berasal dari China. Tak ayal ketika virus korona melanda Negeri Tirai Bambu, hal itu berdampak pula pada industri vapor tanah air.

Menurut pengakuan dari Andhika Lesmana pemilik dari Brother Vape Store di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan dirinya sempat mengalami kesulitan dalam memesan barang, lantaran terjadi kelangkaan stok.

“Yang saya dengar juga pabrik-pabrik di China banyak yang tutup karena kasus ini. Mereka dikabarkan baru mulai produksi lagi Maret. Jadi banyak barang yang langka,” kata Dhika saat ditemui Vapemagz Indonesia, Jumat (7/2/2020).

“Contohnya saya semalam coba pesan barang, vendornya bilang nanti jam 10 pagi akan publish barang apa saja yang akan dijual. Jam 9:30 saya sudah tongkrongin di depan komputer. Jam 10:02 barang sudah sold out,” ucap Dhika menjelaskan.

Thomas Rizal/VapeMagz Indonesia
Etalase dari Brother Vape Store di Kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan.

Meski kelangkaan ini tidak berdampak secara langsung terhadap kenaikan harga, dirinya merasa kasus virus korona ini cukup berpengaruh pada bisnis vape store-nya. “Barangnya tidak ada, punya duit tapi tidak bisa ambil barang juga susah kan,” ucapnya.

Selain itu, banyak pula vapers yang mengaku khawatir terhadap produk-produk asal China. Terkait hal itu, Dhika memberikan tips untuk para vapers.

“Kalau produk baru misalnya cartridge atasnya itu direndam dulu pakai air hangat. Paling tidak 5 menit. Karena kan pengiriman dari China itu kan tidak sebentar, jadi suka ada debu-debunya mending dibersihkan dulu,” tutup Dhika.

Comments

Comments are closed.