Vapers AS Kembali Diguncang, Studi Palsu Mengklaim Serangan Jantung Diakibatkan Oleh Vaping

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 6 November 2018

Sekelompok akademisi AS mengklaim telah menemukan bukti bahwa vaping setiap hari secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung. Sebuah studi baru yang dirilis dari Universitas George Washington menunjukkan bahwa setelah mengendalikan merokok, vaper akan 1,8 kali lebih mungkin terkena serangan jantung daripada non-vapers.

Para penulis menggunakan informasi dari National Health Interview Study 2014 untuk menghitung berapa persentase perokok, vapers dan mereka yang tidak menderita serangan jantung. Berdasarkan informasi ini mereka menghitung bahwa vaping meningkatkan risiko serangan jantung hampir dua kali lipat, merokok sekitar tiga kali dan penggunaan ganda hingga empat kali.

Namun penelitian dinilai cacat. Kenyataannya hasil dari penelitian tersebut tidak bisa dibuktikan. NHIS bertanya kepada peserta apakah mereka vaping atau merokok, dan jika memang pernah apakah mengalami serangan jantung. Namun yang sangat disayangkan, mereka menjawab dengan penyataan berbeda dengan penelitian tersebut.

freepik.com
Mustahil untuk mengetahui dari data jika seseorang mulai vaping kemudian mengalami serangan jantung.

Sudah diketahui bahwa banyak perokok beralih ke vaping karena kesadaran diri terhadap kesehatan kesehatan mereka. Tidak ada bukti bahwa vaping berpotensi atau dapat menyebabkan penyakit jantung. Beberapa makalah dari aktivis anti-vaping California, Stanton Glantz mengklaim telah menemukan kaitannya, tetapi ini didasarkan pada penelitian terhadap partikel ultrafine yang ditemukan dalam asap dan pembuangan solar, tidak relevan untuk vaping.

(Via VapingPost)

Comments

Comments are closed.