Vape Mengurangi Potensi Kerusakan DNA, Dibandingkan Dengan Rokok Konvensional

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 11 April 2021

Sebuah studi yang baru-baru ini dikirimkan ke jurnal Mutagenesis menunjukkan bahwa peralihan dari merokok ke vaping masih dapat membantu mengurangi potensi kerusakan DNA manusia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek asap tembakau dan likuid pada sel tubuh, untuk mencari adanya kemungkinan merusak protein dan DNA.

Dilaporkan bahwa penelitian ini melibatkan enam garis sel gen yang diuji dan dianalisis oleh ToxTracker. Ini merupakan pertama kalinya tim menggunakan sistem tersebut untuk mempelajari likuid dan aerosol.

Selain untuk mempelajari protein dalam sel dan kerusakan DNA, tim peneliti juga mengevaluasi asap tembakau dan likuid yang dipanaskan. Serta tim juga meneliti aktivasi gen yang menghambat tumor dan mengatur siklus sel.

iStock
Aerosol yang dihasilkan dari pemanasan likuid, tidak memicu reaksi yang dapat di deteksi di enam garis sel yang diuji.

Hasilnya, ditemukan bahwa pada likuid dan aerosol tidak menunjukkan tanda-tanda yang menghasilkan kerusakan potensial DNA dalam sel. Bahkan jika konsentrasi nikotin puluhan ribu kali lebih tinggi daripada tembakau konvensional, itu hanya akan menghasilkan stres oksidatif (terutama keadaan di mana efek oksidasi dan antioksidan tubuh tidak seimbang).

“Secara umum, data penelitian baru telah meningkatkan jumlah bukti ilmiah untuk teori terkait. Artinya, dibandingkan dengan rokok konvensional, vape berpotensi mengurangi bahaya secara signifikan,” kata Lukasz Czekala, penulis studi.

(Via Oxford Academic)

Comments

Comments are closed.