Kailani Burton membeli vape kit untuk putranya yang masih remaja, Austin, berharap dia akan menggunakannya untuk berhenti merokok. Namun, dia dan suaminya ketika sedang duduk di ruang tamu mereka mendengar suara “POP.”
Austin berlari masuk, memegang rahangnya yang berlumuran darah. Sebuah rokok elektrik meledak di mulutnya. “Dia berdarah sangat parah. Seperti ada lubang di dagunya,” kata Burton.
Burton dan keluarganya membawa Austin, yang saat itu berusia 17 tahun ke rumah sakit di Ely, Nevada, sebuah kota pegunungan terpencil. Menyadari anaknya membutuhkan perawatan di pusat trauma, mereka kemudian mengendarai mobil sejauh 402 km, perjalanan pegunungan dari timur Nevada ke Salt Lake City, tiba sekitar 1:30 pagi.
Dr Katie W. Russell, seorang ahli bedah anak di Universitas Utah, dan Dr Micah Katz, seorang residen bagian dari tim yang merawat Austin, memberikan keterangan pada New England Journal of Medicine dalam rangka memperingatkan masyarakat tentang bahaya vaping.
Austin menceritakan kepada Dr Russell, bahwa dirinya melihat kilatan besar, merasakan sakit yang luar biasa di rahang bawahnya dan dengan cepat mengeluarkan alat itu dari mulutnya. Dia mengalami patah tulang rahang bawah yang besar, termasuk sekitar 2 sentimeter yang telah meledak dan hilang, dia juga kehilangan beberapa gigi. Dokter bedah harus meletakkan penyanggah di bawah gusinya.

New England Journal of Medicine
Gambar yang direkonstruksi dari kepala pasien, menunjukkan fraktur di rahangnya.
Austin telah menggunakan produk vaping bernama VGOD. Merek VGOD menjual berbagai alat vaping dan beberapa e-liquid berasa, termasuk Mango Bomb, Berry Bomb dan Apple Bomb. VGOD memasarkan produknya kepada pelanggan yang mencari sensasi cloud vaping besar, dan mempromosikan apa yang disebutnya “tricking,” menciptakan cincin dan bentuk yang tidak biasa dengan uap.
Sampai berita ini diturunkan pihak VGOD belum memberikan keterangan mengenai kejadian ini. FDA menyatakan keprihatinan tentang rokok elektrik dan cedera perangkat uap lainnya akibat baterai terlalu panas dan meledak. Saat ini FDA sedang menjajaki standar produk untuk mengurangi masalah baterai.
(Via 7News)
Comments