Pengguna vape atau rokok elektrik di Kota Palembang semakin ramai. Mereka beranggapan vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Vape dikenal dapat membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok.
Beny, salah seorang penghisap rokok elektronik mengaku menggunakan vape sejak setahun lalu. Awalnya tertarik setelah mendapat cerita dari temannya. Diakui vape lebih praktis, karena tidak perlu membawa korek dan repot membeli rokok kemanapun kita pergi.
“Lebih enak saja, karena tidak perlu bawa rokok kemana-mana. Biasanya sering galau kalau tidak ada korek,” akunya.
Rokok dan vape kerap disandingkan untuk dicari tahu mana yang lebih aman atau lebih bahaya dibandingkan antar satu dan lainnya . Namun, sebelum mengetahui aman atau tidaknya, perlu tahu dulu kandungan rokok dan vape.
Rokok dan asapnya mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, di antaranya:
- Asetaldehida
- Aseton
- Arsenik
- Acrolein
- Amonia
- Benzene
- Kadmium
- Kromium
- Formaldehyde
- Nitrosamines
- Toluene
- Nikotin
- Tar
- Karbon monoksida
Sementara asap yang keluar dari vape bukanlah uap biasa, mengandung berbagai zat. Seperti dilansir dari American Cancer Society, yang meliputi:
- Nikotin
- Volatile organic compounds (VOC)
- Bahan kimia perasa
- Formaldehyde.
Nah, siapa di sini yang dari Palembang??? Unjuk tangannya melalui kolom komentar Vapemagz di bawah ini yaa, Vapers!
Via sumeks.disway.id
Comments