Beberapa penelitian menyebut, saat ini semakin banyak anak berusia 11-15 tahun menggunakan rokok elektrik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun hal itu dibarengi dengan penurunan jumlah anak yang mengkonsumsi alkohol, merokok dan menggunakan narkoba. Statistik NHS Digital yang diterbitkan pada minggu lalu menunjukkan bahwa 9 persen dari kelompok usia diklasifikasikan sebagai pengguna rokok elektrik pada tahun 2021, atau 50 persen lebih tinggi dari tahun 2018 ketika hanya 6 persen anak muda yang menjadi pengguna vape. Namun, di sisi lain jumlah anak muda yang menggunakan narkoba, mengkonsumsi alkohol, dan merokok telah menurun.

Menurut data yang ada, anak perempuan diketahui lebih rentan terhadap vaping, dengan 21 persen dari semua gadis berusia 15 tahun menggunakan vape. Sementara itu, data NHS Digital juga mengungkapkan kekhawatiran atas kualitas hidup siswa, terutama bagi mereka yang menggunakan zat apa pun. Hal ini menunjukkan bahwa 46 persen.

Bulan lalu, sebuah penelitian lainnya menemukan bahwa membagikan voucher starter kit vape melalui NHS dapat membantu, bahkan perokok terberat sekalipun berhenti merokok untuk selamanya dengan 42 persen berhenti dalam waktu satu bulan dalam skema percobaan. Kegiatan tersebut merupakan respons NHS terhadap draft panduan NICE yang tahun lalu yang merekomendasikan bahwa dokter harus menawarkan saran tentang vaping sebagai cara untuk membantu pasien berhenti merokok.

Setelah laporan PHE independen menunjukkan bahwa perokok yang menggunakan vaping sebagai bagian dari upaya berhenti memiliki beberapa tingkat keberhasilan tertinggi. Sementara itu, sebuah studi tahun 2019 menyimpulkan bahwa ada bukti terbatas bahwa rokok elektrik mempromosikan merokok pada remaja.

Via pulsetoday.co.uk