Update Terbaru CDC: Jumlah Korban Vape Bertambah, 78 Persen Kasus Terkait Vaping THC

By Vapemagz | News | Sabtu, 5 Oktober 2019

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) kembali merilis jumlah terbaru kasus penyakit dan kematian terkait penggunaaan vape mengandung THC. Hingga 1 Oktober, total terdapat 1.080 kasus, dimana 18 orang di antaranya menyebabkan kematian.

CDC menyatakan kekhawatiran masih banyak produk-produk berisiko saat ini. Dalam laporannya, CDC kembali mengingatkan pengguna rokok elektrik agar menghindari penggunaan cannabis vaping seperti minyak THC.

“Mengingat terus terjadi kasus baru yang mengancam jiwa, CDC merekomendasikan agar orang tidak menggunakan rokok elektrik atau produk vaping, terutama yang mengandung THC (bahan aktif dalam ganja),” kata laporan tertulis yang dipublikasikan CDC pada Kamis (3/10/2019).

CDC

Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (US Food and Drug Administration atau FDA) telah mengumpulkan lebih dari 440 sampel produk dan konstituen vaping di 18 negara bagian yang berbeda. Sementara itu, CDC telah mewawancarai 578 pasien dengan informasi tentang zat yang digunakan dalam produk dalam 3 bulan sebelum timbulnya gejala.

Di antara 578 pasien, sekitar 78 persen dilaporkan menggunakan produk yang mengandung THC, dimana 37 persen melaporkan penggunaan eksklusif produk yang mengandung THC. Sementara 58 persen dilaporkan menggunakan produk yang mengandung nikotin dengan 17 persen melaporkan penggunaan eksklusif produk yang mengandung nikotin.

CDC

Laporan lainnya yang diterbitkan minggu lalu mengenai para pasian di Illinois dan Wisconsin juga menyebutkan hal yang sama. Diduga, THC ini telah terkandung dalam produk yang catridge-nya telah diisi sebelum konsumen membelinya.

Banyak pasien yang mendapatkan produk-produk itu secara ilegal di jalanan. Namun, laporan itu difokuskan pada wilayah geografis yang sangat spesifik sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa penyakit ini hanya disebabkan oleh produk yang dibeli secara ilegal.

(Via CDC)

Comments

Comments are closed.