Pemerintah Provinsi Bali berupaya mengatasi masalah sampah dan pencemaran udara dengan mendorong program Bali Bersih melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.
Pengamat hukum, Ariyo Bimmo mengatakan para pelaku usaha pariwisata harus mendukung dan berpartisipasi dalam program Pemprov Bali tersebut agar pariwisata Bali tidak mengalami kemerosotan jumlah wisatawan. Ariyo meminta para pelaku usaha untuk mulai memberikan edukasi kepada para wisatawan. Contohnya, untuk masalah pencemaran udara, wisatawan disarankan untuk mengurangi bahaya rokok dan beralih ke produk tembakau alternatif yang tidak menghasilkan asap. Ariyo meneruskan, Pemprov Bali dapat menjadikan produk tembakau alternatif sebagai solusi untuk mengurangi dampak bahaya merokok.
Ariyo menegaskan bahwa edukasi untuk mengurangi asap rokok dan sebagainya bisa dikembangkan. Artinya masyarakat bisa diperkenalkan produk tembakau alternatif sebagai pengganti tembakau. Apalagi industri ini sedang berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Bali. Untuk itu, kata Ariyo, Pemprov Bali perlu melakukan riset yang menyeluruh dengan menggandeng swasta dan ahli kesehatan.
Di beberapa negara, seperti Inggris dan Jepang, produk tembakau alternatif sudah luas dipromosikan dan digunakan dalam upaya menurunkan jumlah perokok karena memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.
(via Bisnis.com)
Comments