Universitas Queensland Menyerukan Pembatasan Usia Pada Video Vaping Ganja Di YouTube

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 16 Februari 2021

Video YouTube yang menunjukkan vaping ganja sebagai kesenangan dan kegembiraan tersedia secara luas dan mudah diakses oleh remaja. Kini video tersebut sedang dipelajari oleh para peneliti dari Universitas Queensland.

Para peneliti mempelajari elemen pengambilan risiko vaping menggunakan cartridge THC, dimana senyawa psikoaktif utama dalam ganja dan 52 persen video tersebut tidak memiliki batasan akses usia.

Penulis utama Carmen Lim dari National Centre for Youth Substance Use Research UQ mengatakan volume dan aksesibilitas video YouTube yang mempromosikan vaping ganja sangat mengkhawatirkan.

“Ada peningkatan potensi ganja selama dua dekade terakhir, dan baru-baru ini meningkat secara signifikan dalam jumlah remaja yang menggunakan vaping ganja,” kata Lim.

Tim peneliti UQ menelusuri video vaping ganja di YouTube antara tahun 2016 hingga 2020 dan mengkategorikannya ke dalam tema seperti iklan, ulasan produk, perayaan, reflektif, petunjuk, dan peringatan.

USA Today / Hannah Gaber
Di Amerika Serikat, penelitian terbaru menunjukkan bahwa satu dari sepuluh remaja di sekolah menengah telah menggunakan ganja.

Rekan penulis Dr. Gary Chan dari National Centre for Youth Substance Use Research UQ mengatakan banyak video YouTube tentang vaping ganja tidak memiliki batasan usia, yang berarti anak-anak dan remaja dapat dengan mudah mengaksesnya.

“Hanya sekitar 25 persen dari video terkait vaping ganja yang mengkomunikasikan potensi bahaya. Video dengan tema ‘petunjuk’ telah ditonton lebih dari lima juta kali dan video dengan tema ‘perayaan’ telah ditonton lebih dari tujuh juta kali,” kata Dr. Chan.

Para peneliti berharap hasil studi ini dapat digunakan untuk menginformasikan kerangka peraturan masa depan di YouTube dan platform media sosial lainnya seputar pembatasan usia pada video yang mempromosikan penggunaan ganja.

(Via Medical Xpress)

Comments

Comments are closed.