UCSF Dapat Suntikkan USD 20 juta untuk Penelitian Kesehatan Rokok Elektrik

By Vapemagz | News | Rabu, 19 September 2018

University of California, San Francisco (UCSF) telah memenangkan hibah federal senilai USD 20 juta untuk mendanai penelitian efek kesehatan dari produk tembakau baru seperti rokok elektronik. Hibah, yang berasal dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat AS (US Food and Drug Administration atau FDA) dan National Institutes of Health ini merupakan pendanaan federal tahap kedua yang telah diterima UCSF untuk penelitian sejenis.

Sebelumnya, pada tahun 2013, UCSF juga menerima hibah dengan nilai sama ketika Amerika Serikat mendirikan Pusat Pengendalian Tembakau (Tobacco Centers of Regulatory Science) pertama di berbagai lembaga di seluruh negeri. Hasil dari penelitian ini akan menjadi masukan untuk menentukan kebijakan negara dan kebijakan nasional tentang pengendalian tembakau.

“Hibah ini akan kami gunakan untuk mengembangkan pemahaman modern tentang produk ini dan bagaimana keamanan mereka dibandingkan dengan rokok konvensional. Kehadiran rokok elektrik dalam lima tahun terakhir benar-benar menimbulkan perdebatan yang menyulitkan kita semua. Yang perlu kita lakukan adalah melihat bagaimana pasar berkembang dan mengaturnya,” kata Stanton Glantz, direktur Pusat untuk Penelitian dan Pendidikan Kontrol Tembakau UCSF.

Pekan lalu, FDA menuntut para produsen rokok elektrik menyusun rencana perusahaan untuk menghentikan penjualan produknya kepada remaja. Salah satu produsen yang mendapat peringatan dari FDA adalah JUUL Labs, perusahaan yang juga berbasis di San Fransisco.

Karl Mondon
UCSF Medical Center di Mission Bay, San Francisco.

Beberapa proyek-proyek penelitian yang akan didanai di UCSF antara lain studi tentang bagaimana komponen rokok elektrik serta pengaruhnya terhadap paru-paru, efek kardiovaskular jangka pendek dan jangka panjang dari rokok elektrik, bagaimana produk bisa digunakan di kalangan sekolah oleh para remaha yang bisa mengakses produk dengan mudah, serta dampak dari produk ini pada biaya perawatan kesehatan.

Glantz mengatakan bahwa meluasnya penggunaan rokok elektrik seperti Juul di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir ini membuat penelitian tentang produk tersebut sangat penting. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (US Centers for Disease Control and Prevention atau CDC), penggunaan rokok elektrik di kalangan siswa sekolah melesat hingga 11 persen pada tahun 2016, dari hanya 1,5 persen pada tahun 2011.

Terlepas dari kontroversi penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja, penggunaan rokok elektrik di kalangan dewasa turut membantu perokok untuk berhenti merokok. Banyak penelitian membuktikan rokok elektrik relatif lebih kurang berbahaya ketimbang rokok konvensional, khususnya tingkat zat beracun yang dihirup relatif lebih rendah .

“Ini dunia baru. Kami membuat kemajuan seperti dengan menurunnya tingkat perokok, lalu kemudian industri vape muncul dan selangkah lebih maju dari kita,” kata Wendy Max Direktur Institut Kesehatan dan Perawatan Usia UCSF. Bagian dari hibah ini akan mendanai penelitian untuk mempelajari biaya perawatan kesehatan yang terkait dengan perubahan dalam penggunaan tembakau, termasuk biaya untuk penyedia asuransi dan penyedia layanan kesehatan, serta biaya medis untuk individu dan biaya kehilangan hari kerja.

(Via San Francisco Chronicle)

Comments

Comments are closed.