Tingkatkan Produktivitas, Petani Tembakau Aceh Butuh Pelatihan

By Vape Magz | News | Selasa, 25 Januari 2022

Kelompok petani tembakau di Kabupaten Aceh Besar mengharapkan kepada pemerintah agar mereka mendapatkan pelatihan peningkatan sumber daya manusia untuk peningkatan produktivitas dan kualitas tembakau. Ibrahim M Hasan, anggota kelompok petani tembakau, di Aceh Besar, Jumat, mengatakan selama ini peningkatan produksi tembakau terkendala masalah sumber daya manusia.

“Selain sumber daya manusia, peningkatan produktivitas juga terkendala peralatan produksi. Selama ini, peralatan produksi masih secara manual dan tradisional,” kata Ibrahim M Hasan.

Ibrahim M Hasan yang juga Keuchiek (kepala desa) Lam Aling, Kecamatan Kuta Cot Gle, Kabupaten Aceh Besar, mengatakan tanaman tembakau merupakan komoditas perkebunan andalan masyarakat di daerah itu, selain hasil pertanian lainya. Menurut Ibrahim M Hasan, pelatihan peningkatan produktivitas bagi petani merupakan kebutuhan mendesak sekarang ini. Dengan pelatihan tersebut diharapkan kualitas tembakau yang dihasilkan bisa meningkat.

“Selama ini, petani mengolah tembakau masih sederhana. Dengan pelatihan diharapkan pengolahan tembakau bisa lebih berkualitas dengan berbagai produk turunannya,” kata Ibrahim M Hasan.

Apalagi, kata Ibrahim M Hasan, tembakau yang dibudidayakan di Aceh Besar memiliki keunggulan karena menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi sehingga kualitas tembakau terjamin dan alami. Sebelumnya, beberapa anggota kelompok tani pernah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Jember, Jawa Timur. Namun, program tersebut terhenti karena pandemi COVID-19, kata Ibrahim M Hasan. Harapan yang sama juga disampaikan, Hadi, petani tembakau lainnya. Hadi yang meneruskan usaha perkebunan tembakau orang tuanya mengharapkan pemerintah membantu peningkatan sumber daya petani. Hadi mengatakan tembakau di Aceh Besar dengan luas saat ini mencapai 70 hektare merupakan tanaman yang telah lama dibudidayakan petani secara turun-temurun.

“Tembakau petani di Aceh Besar memiliki ciri khas lokal karena pengolahannya dilakukan secara tradisional menggunakan peralatan sederhana, baik untuk perajangan, penjemuran, dan pengemasan,” kata Hadi.

 

(Via antaranews.com)

Comments

Comments are closed.