Tingkatkan Penjualan, VTB Terapkan Konsep Palugada Hingga Open 24 Hours

By Vape Magz | News | Selasa, 5 Juli 2022

Isi toko dan katalog produk yang di jual oleh Vape To Black (Sumber foto : Istimewa)

Vapers, kali ini Vapemagz Indonesia memilih salah satu toko vape untuk dikulik secara mendalam di program bulanan redaksi yaitu “Vapemagz Goes To Vape Store”. Program ini merupakan salah satu terobosan Vapemagz Indonesia dalam memperkenalkan toko vape yang mempunyai kisah dan konsep unik nan menarik untuk diulas.

Syaratnya, toko vape tersebut harus menempatkan majalah Vapemagz Indonesia secara khusus dan terlihat rapi secara estetika, sehingga berkesampatan untuk diwawancara sekaligus diulas langsung oleh Vapemagz Indonesia. Nah pada kesempatan ini, Vapemagz Indonesia mengulas toko “Vape To Black” yang mempunyai inovasi biriliant dalam meningkatkan penjualan.

Owner Vape To Black (VTB), Febri Triyanto menerangkan, salah satu pelayanan yang diberikan kepada customer yakni dengan menerapkan konsep “Palugada” (apa lu minta gua ada). Tujuannya, yaitu demi memenuhi segala kebutuhan para konsumen, sehingga tidak pergi ke toko vape yang lain.

“Jadi untuk kalangan vapers, setiap apa yang lu minta, gua berusaha untuk menyiapkan kebutuhan lu yaitu mulai dari aksesoris, device, liquid sampe servis pun kita bisa,” ujar Febri kepada Vapemagz Indonesia dalam wawancara khusus.

Dia mengklaim, toko yang didirikan sejak enam tahun lalu ini bahkan menerapkan konsep “twenty four hours for consumen” , alias tokonya selalu buka 24 jam nonstop setiap hari. Hal ini didasari berdasarkan permintaan sebagian konsumen yang notabenenya meminta tokonya untuk dibuka secara nonstop, terlebih sebagian vapers disana banyak mendatangi tokonya pada larut malam dan pagi hari.

“Jadi kadang-kadang ada yang mengetok toko gua pagi untuk nanyain stok barang, karena kebetulan lagi kan toko gua berada di kawasan industry. Jadi banyak pekerja yang mungkin kehabisan liquid saat sedang berkerja dan pulang kerja, nah disitu makanya kita provide,” tegasnya.

Tak sampai disitu, Pria berusia 39 tahun ini menjelaskan, VTB sendiri bahkan membuka jasa layanan servis device kepada konsumen yang sedang mengalami kendala. Hal ini berangkat dari pengalaman pribadinya yang sempat mengalami problem device rusak saat vaping.

Penampakan luar toko Vape To Black (Sumber foto : Istimewa)

Maka demikian, dia berinisiatif untuk membuka salah satu layanan servis tersebut kepada pelanggan. Dengan harapan, dapat membantu kesulitan para vapers supaya tidak mengganti device-nya dengan yang baru.

“Jadi kalau semisal ada vapers yang sedang mengalami keluhan soal vapenya, kita bisa service vapenya itu. Karena dulu gua juga sebagai vapers itu kadang-kadang kan ada mod atau pod kesayangan kan yang punya nilai sendiri, jadi ketika mod kesayangan itu rusak ya kita maksimalin supaya itu bisa berfungsi lagi” papar Febri.

Soal penjualan semenjak pandemi mereda, Febri mengatakan, tokonya mengalami peningkatan pembelian hingga 180 persen lebih. Kebanyakan produk yang mengalami eskalasi penjualan yang sangat tinggi itu berasal dari pod device dan liquid saltnic.

“Hampir 180 persen sih meningkat tajam, to the moon lah. Karena produk yang kita jual lagi banyak menggunakan pods beserta perlengkapannya ya. Jadi liquid-nya penjualannya lebih ke saltnic ya dengan rata-rata sih usia 21-30 pembelinya,” terangnya.

Terlepas dari itu, Humas APVI ini berharap, industri vape Indonesia kembali tumbuh dan melesat dari sisi pendapatan dan penjualan, sehingga tak ayal Industri tersebut suatu hari nanti dapat megimbangi pesaing beratnya, yakni industry rokok konvensional.

“Jadi siapapun bos di luar sana, yuk kita bareng-bareng untuk kuatin lagi industri ini untuk lebih besar lagi kedepannya,” pungkasnya.

Comments

Comments are closed.