The International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) menyambut baik peran pemerintah untuk membuat sebuah regulasi rokok elektrik untuk mencegah anak muda dan bukan perokok yang ingin mencoba vaping.
Dalam jumpa pers pada hari Senin 22 Juli 2019 lalu, Mao Qunan, Kepala Departemen Perencanaan National Health Commission’s (NHC), mengungkapkan bahwa NHC sedang melakukan kerjasama dengan departemen terkait untuk melakukan penelitian tentang pengawasan rokok elektrik dan berencana untuk mengatur produk tersebut melalui undang-undang. Regulasi ini sangat penting, mengingat angka usia remaja yang memulai vaping sangat tinggi.
National Youth Tobacco Survey berhasil mendapatkan bahwa anak sekolah menengah AS yang telah menjajal rokok elektrik merek JUUL melesat naik 78 persen di antara periode 2017 hingga 2018.
Berbeda dengan AS, di negara Cina saat ini belum ada regulasi resmi dari pihak pemerintah tentang penggunaan dan produksi rokok elektrik. Sebagai langkah pencegahan, presiden Beijing Tobacco Control Association mulai angkat bicara terkait rencana pembuatan regulasi ini.
“Kami akan bekerjasama dengan departemen terkait untuk melihat lebih dekat standar regulasi rokok elektrik dan melarang penggunaannya di area publik seperti halnya rokok tembakau,“ kata Zhang Jianshu.
Sebagai bagian dari pemerintahan Cina, State Tobacco Monopoly Administration (STMA) dibutuhkan untuk membuat sebuah kebijakan pengendalian tembakau yang bisa mencegah pelanggaran pasal 5.3 (mengacu pada industri tembakau). Dan juga kebijakan ini nantinya bisa diterapkan pada pengembangan regulasi rokok elektrik yang lebih baik.
(Via VapingPost / The Union)
Comments