The Hill: Negara Harus Reformasi Cara Membelanjakan Dana Tembakau

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 22 Januari 2019

Portal berita The Hill mengambil langkah yang sangat berani dalam menerbitkan sebuah opini dari Lindsey Stroud, dimana kontributor tersebut menunjukkan kurangnya efektivitas kebijakan pemerintah. Stroud menunjukkan potensi bahaya dari kebijakan Tobacco 21 terutama bagi pemerintah negara bagian dan lokal yang telah memberlakukannya atau sedang mempertimbangkan untuk melakukannya. Akhirnya, dia menyoroti fakta bahwa sebagian besar pendapatan tembakau diterima oleh negara bagian, baik dari “pajak” dan uang penyelesaian dari industri tembakau yang disalahgunakan.

“90 persen pengguna tembakau mulai merokok sebelum usia 18 tahun. FDA menemukan bahwa 86 persen remaja berusia 15 hingga 17 tahun memperoleh rokok tembakau dengan meminta dari orang lain dan sisanya mereka menggunakan rokok elektrik. Lalu 58 persen siswa kelas 12 dan 42 persen siswa kelas 10 yang mencoba mendapatkan alkohol lewat seseorang,” ungkap Stroud.

Centers for Disease Control and Prevention menemukan bahwa negara bagian menggunakan kurang dari 3 persen dari “rekor USD 27,5 miliar dari pajak tembakau dan pemukiman,” yang diterima pada tahun 2018. Menurut Campaign for Tobacco-Free Kids, negara akan gunakan lebih sedikit dana pada 2019, yakni 2,4 persen untuk program pencegahan anak-anak merokok dan membantu perokok berhenti.

Daripada membelanjakan dana tembakau untuk program penghentian, beberapa negara menggunakan dana ini untuk program lain. Pada tahun 2007, Virginia Barat menjual menjual pembayaran penyelesaian tembakau di masa depan kepada pemegang obligasi sebesar USD 911 juta, menggunakan lebih dari USD 800 juta dari obligasi itu untuk menopang Sistem Pensiun Guru yang kekurangan dana.

Mark Block / Youtube
Lindsey Stroud: “Daripada membatasi pilihan, anggota parlemen harus menggunakan dana dari pajak tembakau dan pemukiman pada program penghentian dan pendidikan.”

Ketika konsumsi rokok menurun, begitu juga pembayaran penyelesaian tembakau, seperti yang dirasakan oleh New Jersey pada tahun 2018, yang harus membiayai kembali obligasi tembakau sendiri untuk menghapus hutang. Paling mengkhawatirkan lagi, negara-negara bergantung pada penjualan tembakau untuk anggaran lainnya, seperti halnya di New York, dengan dana pensiun Empire States memiliki investasi dalam “Philip Morris, Altria, Reynolds America, British American Tobacco, dan Imperial Tobacco.”

Tobacco 21 tidak akan meringankan semua ini dan pada kenyataannya akan menyebabkan negara kehilangan lebih banyak pendapatan. Illinois berusaha untuk meluluskan Tobacco 21 pada tahun 2018. RUU ini akan mengurangi penerimaan tembakau tahunan sebesar USD 41 juta.

(Via The Hill)

Comments

Comments are closed.