Terpangkas Lagi 35 Persen, Valuasi Internal JUUL Labs Tinggal USD 13 Miliar

By Vapemagz | News | Rabu, 13 Mei 2020

Valuasi perusahaan rokok elektrik asal Amerika Serikat, JUUL Labs Inc. kembali terpangkas sebesar 35 persen menjadi sekitar USD 13 miliar. Hal ini diumumkan oleh Chief Executive Officer JUUL, K.C. Crosthwaite beberapa hari setelah JUUL menguraikan rencana untuk memotong sekitar sepertiga jumlah tenaga kerjanya.

Pada Januari lalu, perusahaan rintisan asal San Francisco itu masih memiliki valuasi internal sebesar USD 20 miliar. Pemangkasan ini membuat valuasi JUUL sejajar dengan nilai investasi yang dikucurkan raksasa tembakau Altria Group Inc. di tahun 2018. Saat itu Altria mengakuisisi 35 persen saham JUUL dengan harga USD 12 miliar.

Dalam email internal kepada karyawan JUUL, Jumat (8/5/2020), Crosthwaite mengaitkan penilaian yang lebih rendah ini disebabkan volatilitas di pasar publik dan proyeksi keuangan baru perusahaan di pasar AS dan luar negeri. Crosthwaite sebelumnya juga mengumumkan bahwa JUUL akan menghentikan bisnisnya di Korea Selatan, serta keluar dari 5 pasar Eropa: Austria, Belgia, Prancis, Portugal dan Spanyol.

JUUL_Bloomberg
Valuasi internal JUUL terpangkas lagi menjadi USD 12 miliar.

Perusahaan juga akan memberhentikan 900 karyawannya setelah melakukan hal serupa kepada 650 pekerja pada musim gugur lalu.

“Langkah-langkah ini diperlukan untuk menempatkan JUUL Labs di jalur yang berkelanjutan. Kami yakin langkah ini akan memungkinkan kami untuk berinvestasi dan tumbuh untuk masa depan dan menciptakan nilai bagi semua pemegang saham kami,” kata Crosthwaite.

Perusahaan asal San Francisco, Amerika Serikat itu selama setahun terakhir memang mendapat tekanan lantaran maraknya penggunaan produk oleh para remaja. Hal ini diperparah dengan wabah penyakit paru-paru terkait penggunaan produk vaping THC (EVALI) dan perlambatan eknomi karena pandemi coronavirus.

Menurut data dari riset pasar IRI, penjualan JUUL di AS telah turun sekitar 10 persen selama setahun terakhir. Meski demikian JUUL masih menguasai pangsa pasar rokok elektrik sebesar 60 persen.

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.