Takut Kehilangan Suara, Trump Tunda Pengesahan Larangan Vape

By Vapemagz | News | Selasa, 19 November 2019

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan telah menunda penandatanganan larangan vape beraroma secara federal, setelah khawatir hal itu akan mempengaruhi ekonomi dan lapangan pekerjaan masyarakat yang terlibat dalam industri produk tembakau alternatif itu. Seperti dikabarkan oleh Voice of America, masa depan larangan vape itu dalam status tidak jelas.

Ketika Presiden Donald Trump naik ke Air Force One untuk terbang ke lokasi kampanye di Kentucky dua minggu lalu, ada rencana baginya untuk memberikan persetujuan akhir pada rencana untuk melarang rokok elektrik aroma yang paling disukai. Pada saat Trump mendarat kembali di Pangkalan Bersama Andrews di luar Washington beberapa jam kemudian, rencana itu batal.

Selama hampir dua bulan, momentum untuk menghentikan epidemi vaping di kalangan remaja dan pelajar telah dibangun di dalam Gedung Putih. Baik ibu negara Melania Trump dan Ivanka Trump, putri presiden dan penasihat senior, mendorong larangan itu. Hal ini juga diperjuangkan secara internal oleh penasihat Gedung Putih terkait masalah kesehatan masyarakat, Kellyanne Conway.

Washington Post
Persebaran jumlah toko vape di AS.

Tetapi ketika Trump duduk dikelilingi oleh penasihat politik dalam penerbangan ke dan dari Lexington, ia menjadi enggan menandatangani larangan itu. Manajer kampanye Trump, Brad Parscale dan yang lainnya menunjukkan data polling presiden yang mengindikasikan bahwa pengguna rokok elektrik dapat meninggalkannya jika ia mengesahkan larangan itu.

Konferensi pers yang dijadwalkan oleh Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan, Alex Azar untuk mengumumkan larangan itu telah dibatalkan. Trump dikabarkan juga akan segera melakukan pertemuan dengan para pelaku industri dan pelobi regulasi terkait.

Pekan lalu, Trump sempat mencuitkan bahwa ia akan bertemu dengan perwakilan industri vaping, profesional medis dan lain-lain. Dengan demikian, akan ditemukan solusi yang dapat diterima untuk dilema vaping dan rokok elektrik di Negeri Paman Sam. Gedung Putih belum mengumumkan tanggal untuk pertemuan itu.

JOSE LUIS MAGANA/AFP via Getty Image
Kampanye I Vape, I Vote

Para penasihat kampanye Trump juga menyoroti kampanye media sosial yang agresif, #IVapeIVote. Para penasihat mengklaim larangan akan memaksa penutupan toko vaping, menghilangkan pekerjaan dan membawa para pengguna rokok elektronik kembali ke rokok konvensional. Parscale juga menunjukkan risiko larangan terhadap penggunaan rokok elektrik di negara-negara bagian dimana Trump menang tipis pada Pemilu 2016.

Pelarangan vape juga dikhwatirkan akan mempengaruhi sekitar 15.000 hingga 19.000 toko vaping di seluruh negeri, dan tentunya akan mempengaruhi lapangan pekerjaan dan ekonomi masyarakat pelaku industri. Meski demikian, para politisi Sayap Barat, termasuk Conway, berargumen bahwa larangan itu bisa mempengaruhi kemenangan dengan pemilih di pinggiran kota, seperti kaum ibu-ibu.

(Via VOA)

Comments

Comments are closed.