Tahun 2019, Laba Philip Morris ‘Hanya’ Mengepul Tipis

By Vapemagz | News | Jumat, 6 Maret 2020

Philip Morris International (PMI) melaporkan pendapatan konsolidasi dari bisnis perusahaan di seluruh dunia naik tipis menjadi USD29,80 miliar pada tahun lalu. Capaian ini tumbuh 0,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar USD29.62 miliar.

Sementara khusus untuk kuartal IV/2019, pendapatan PMI naik 2,9 persen dari USD7,50 miliar menjadi USD7,71 miliar pada 2019. PMI yang juga pemegang saham pengendali PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) itu mencatat penjualan rokok di Indonesia naik 1,1 persen menjadi 306,8 miliar batang. Meski produksi naik penjualan justru beranjak turun.

Laporan perusahaan yang dikutip Minggu (23/2/2020) mencatat volume penjualan HMSP menurun 2,9 persen menjadi 98,5 miliar batang rokok. Sebelumnya pada 2018 perusahaan menjual 101,4 miliar batang rokok pada masyarakat. Khusus kuartal IV/2019 HMSP melaporkan volume penjualan rokok di Indonesia tumbuh 3,1 persen menjadi 83,4 miliar batang rokok.

ANTARA FOTO
Pabrik rokok HM Sampoerna.

Meski demikian penjualan HMSP dilaporkan turun 2 persen menjadi 26,4 miliar. Adapun untuk rokok kretek Dji Sam Soe perusahaan membukukan kenaikan penjualan 11,1 persen menjadi 32,43 miliar batang. Performa Dji Sam Soe ini terkerek oleh kinerja varian Magnum Mild.

PMI melaporkan pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara menyumbang USD5,09 miliar pendapatan bersih pada 2019, naik 9,4 persen dari 2018 sebesar USD4,66 miliar. Sementara, pada kuartal IV/2019, wilayah yang sama menyumbang pendapatan USD1,49 miliar naik 21,7 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar USD1,22 miliar.

Baru-baru ini Philip Morris dikabarkan ingin memasuki pasar rokok elektrik di Indonesia dan memproduksi produk rokok elektriknya. Philip Moris kini dikenal dengan produk heat not burn (HNB) IQOS yang saat ini populer di Jepang.

(Via PMI)

Comments

Comments are closed.