Sudah Memasuki Bulan Mei, Philip Morris International Masih Galau Naikkan Harga Rokok

By Bayu Nugroho | News | Senin, 10 Mei 2021

Sampai hari ini, Philip Morris International (PMI), pemegang saham pengendali PT HM Sampoerna Tbk., belum memutuskan akan menaikkan harga pokok penjualan di Indonesia.

Menurut CEO PMI Jacek Olczak seluruh negara sedang mengalami masa sulit di masa pandemi Covid-19 termasuk Indonesia. Untuk itu, mengenai rencana kenaikan harga, PMI akan meninjau lebih dulu pasar terkait kenaikan tarif cukai rokok yang sudah berlaku sejak awal Februari lalu.

“Kami akan melihat bagaimana pasar akan menerimanya, karena sekali lagi ini adalah waktu yang sangat sensitif dari perspektif ekonomi. Kami harus sangat sensitif juga terhadap keputusan harga kami, dan bagaimana kami akan membebankan pajak ini kepada pelanggan,” kata Olczak saat konferensi pers secara virtual, Kamis (6/5).

IQOS
Hingga awal Mei 2021, jumlah anggota IQOS Club telah mencapai 38.744 orang.

Olczak mengaku ada tantangan lainnya di pasar Indonesia tentang kemungkinan pemerintah akan merumuskan regulasi untuk produk alternatif rokok seperti tembakau yang dipanaskan dan vape.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, PMI ingin mengurangi penjualan rokok tembakau dan ingin fokus ke produk tembakau bebas asap, dimana segmen tersebut diharapkan akan menyumbang 50 persen penjualan di tahun 2025 nanti.

Lewat produk andalannya IQOS, PMI telah melakukan uji pasar terbatas untuk mempelajari potensi pasar dan perilaku perokok dewasa terhadap terhadap produk lebih rendah risiko (Reduced Risk Products / RRP).

(Via Bisnis)

Comments

Comments are closed.