Vapemagz – Sebuah hasil studi dari jurnal peer-review Gastroenterology Research terkait efek vaping terhadap penyakit hati atau liver ditarik dari peredaran.
Penarikan tersebut karena penulis studi tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai keaslian dan keandalan dari temuannya.
“Kekhawatiran telah muncul mengenai metodologi artikel, sumber pengolahan data termasuk analisis statistik, dan keandalan kesimpulan,” mengutip Free Press Journal, Selasa (29/8/2023).
Studi berjudul “Asosiasi Merokok dan Rokok Elektrik dalam Penyakit Hati Kronis: Sebuah Studi NHANES” itu ditarik pada tanggal 11 Juni 2023 setelah diterbitkan pada Juni 2022.
Para kritikus merasa pencabutan studi tersebut menegaskan bahwa peneliti kesehatan masyarakat melebih-lebihkan bahaya vaping dalam literatur akademis mereka.
Menurut Direktur urusan legislatif dan eksternal American Vapour Produsen Association, Gregory Conley mengatakan kejadian serupa juga terjadi pada 2020 ketika sebuah penelitian oleh Journal of American Heart Association (JAHA) mengaitkan vaping sebagai penyebab serangan jantung ditarik kembali karena cacat pada beberapa parameter.
Studi dari JAHA itu dinilai kurang kredibel dan gagal memasukkan data survei mengenai penggunaan nikotin.
Ray Niaura, seorang Psikolog dan Profesor Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Global Universitas New York, mengatakan, “Satu-satunya pertanyaan survei mengenai vaping adalah pertanyaan yang luas. Bunyinya, “Apakah Anda pernah menggunakan rokok elektrik?” Sebaliknya, pertanyaan mengenai tembakau yang mudah terbakar mencakup “Apakah Anda sekarang merokok?” dan apakah seseorang telah merokok “setidaknya 100 batang rokok” dalam hidupnya.”
Niaura pun menilai pertanyaan tentang vaping agak lemah dan tidak jelas untuk bisa menarik kesimpulan.
Comments