Studi Yale: “Pod JUUL Mengandung Senyawa Bisa Menyebabkan Iritasi”

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 15 Agustus 2019

Merebaknya vaping di kalangan remaja yang menyebabkan berbagai permasalahan infeksi pernafasan mengundang reaksi dari berbagai peneliti yang ingin menyelidiki komposisi dalam kandungan likuid.

Lewat studi, “Flavorant–Solvent Reaction Products and Menthol in JUUL E-Cigarettes and Aerosol,” peneliti mencoba melihat lebih dekat pod JUUL, ternyata likuid dalam pod tersebut mengandung komposisi yang berbeda dari likuid lainnya. Kandungan asetal berpotensi muncul dalam pod JUUL, yang memungkinkan menyebabkan iritasi dan peradangan pada sistem pernapasan.

Menurut Hanno Erythropel, penulis utama studi dan ilmuwan peneliti di departemen teknik kimia dan lingkungan Yale, asetal bisa terbentuk dari alkohol dan aldehid, bahan kimia yang biasa digunakan untuk pengharum makanan dan produk sejenisnya. Namun, beberapa aldehida beracun, sebagian besar aman untuk dikonsumsi tubuh. Efek aldehida dan asetal ketika dihirup melalui rokok elektrik, berbeda bila dikonsumsi berbarengan dengan makanan.

Lab Manager Magazine
Kesimpulannya vaping dan aldehida, telah mengindikasikan bahwa jumlah yang ditemukan dalam pod JUUL tidak signifikan bagi kesehatan seseorang.

Menanggapi penelitian ini, pihak JUUL memaparkan bahwa paparan hipotetis dari para peneliti gagal memperhitungkan kondisi sebenarnya, termasuk paparan langsung terhadap manusia. Pada kandungan kadar vanillin pod JUUL untuk mencapai 10mg/m3, setidaknya vaper harus mengkonsumsi tujuh pod, atau lebih banyak dalam satu hari. Nah untuk mencapai angka 100mg/m3, vaper membutuhkan lebih dari 70 pod JUUL dalam satu hari.

(Via American Journal of Preventive Medicine)

Comments

Comments are closed.