Studi: Vaping Di Usia Remaja Akan Berpengaruh Pada Perkembangan Otak

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 5 Januari 2021

Vaping dapat berdampak negatif pada memori, keterampilan berpikir, dan kemampuan untuk fokus, terutama bagi remaja, menurut penelitian terbaru oleh para peneliti di University of Rochester (New York).

“Studi kami menambah bukti yang berkembang bahwa vaping tidak boleh dianggap sebagai alternatif yang aman daripada merokok,” kata Dongmei Li, Kepala peneliti.

Studi ini didasarkan pada data yang dianalisis dari lebih 886.000 peserta yang terlibat dalam Behavioral Risk Factor Surveillance System Survey dan lebih dari 18.000 tanggapan dari National Youth Tobacco Survey.

Adobe Stock
Para peneliti menyimpulkan bahwa remaja yang melakukan vaping atau merokok lebih cenderung berjuang dengan fungsi kognitif, daripada mereka yang tidak pernah merokok dalam kapasitas apa pun.

Selain itu, para peneliti mencatat bahwa usia memainkan peran besar dalam kemampuan kognitif peserta, karena mereka menemukan ketika peserta berusia di bawah 14 tahun saat mereka memulai vaping atau merokok, mereka bahkan lebih cenderung memiliki masalah kognitif saat dewasa.

“Dengan meningkatnya vaping remaja baru-baru ini, sangat memprihatinkan sehingga kita perlu melakukan intervensi lebih awal. Program pencegahan yang dimulai di SMP atau SMA sebenarnya mungkin sudah terlambat,” tambah Li.

(Via University of Rochester Medical Center Rochester)

Comments

Comments are closed.