Studi: Ungkap Faktor Pendorong Remaja di Asia Selatan Menggunakan Tembakau

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 27 Desember 2020

University of York baru-baru ini merilis sebuah studi yang berjudul, “The predictors of cigarette smoking, smokeless tobacco consumption and use of both forms in adolescents in South Asia: a secondary analysis of the Global Youth Tobacco Surveys (GYTS).”

Dalam studi tersebut, peneliti mencoba menganalisis data dari survei Global Youth Tobacco tentang penggunaan tembakau pada 24.000 remaja di Bangladesh, India, Pakistan dan Sri-Lanka, dengan tujuan untuk menentukan faktor pendorong utama penggunaan tembakau dalam kelompok usia ini.

Sebanyak 2 persen partisipan merupakan perokok, 6,5 persen pengguna Smokeless Tobacco, dan 1,1 persen menggunakan keduanya. Para peneliti menemukan bahwa di antara faktor teratas yang menarik remaja untuk menggunakan tembakau, adalah memiliki akses ke produk tembakau, paparan merokok di tempat umum, TV dan iklan online.

Closing the Gap Network
Dr. Masuma Mishu: “Kampanye media anti-tembakau saat ini tidak mungkin berhasil pada remaja Asia Selatan dan bukti keefektifan efek berbahaya tembakau juga tidak konsisten dijelaskan di sekolah.”

“Hubungan antara penggunaan tembakau dan faktor pendukung tembakau kuat, tetapi hubungan dengan faktor anti-tembakau kurang kuat dan tidak konsisten dalam penelitian ini,” para peneliti menyimpulkan.

Penulis utama studi, Dr. Masuma Mishu dari tim peneliti Kesehatan Global di Departemen Ilmu Kesehatan, University of York, mengungkapkan bahwa temuan ini harus dikonsultasikan dengan pembuat kebijakan.

“Studi kami memberikan wawasan penting tentang beberapa faktor lingkungan yang lebih luas terkait dengan penggunaan tembakau di kalangan remaja Asia Selatan, yang didukung oleh analisis yang kuat,” kata Dr. Masuma.

(Via Oxford Academic)

Comments

Comments are closed.