Studi: TikTok Harus Memiliki Akses Batasan Usia ke Video Vaping

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 28 Juli 2021

Sebuah studi tentang video vaping di TikTok oleh para peneliti Australia menemukan bahwa ada “kebutuhan mendesak” mengenai batasan usia, untuk mengurangi paparan remaja terhadap video yang menggambarkan vaping.

Peneliti University of Queensland menganalisis konten vaping yang diposting oleh pengguna TikTok secara global dan sekarang mereka menyerukan peraturan yang lebih ketat untuk mencegah produk nikotin dipromosikan ke pengguna di bawah umur dari platform berbagi video.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control, mengevaluasi 808 video vaping terpopuler yang telah dilihat secara kolektif lebih dari 1,5 miliar kali pada November 2020. Masing-masing video tersebut disaksikan 1 juta kali.

Video yang menggambarkan penggunaan vape terdiri dari 63 persen dari total keseluruhan studi dan disaksikan lebih dari 1,1 miliar kali, sementara penggambaran netral menyumbang 24 persen. Para peneliti memperkirakan bahwa seperempat dari orang-orang dalam video tersebut tampaknya berusia di bawah 18 tahun, sementara 71 persen adalah laki-laki.

Unsplash / Luke Porter
Mengingat video terkait vaping dapat diakses secara luas di TikTok, ada kebutuhan mendesak untuk mempertimbangkan pembatasan usia untuk mengurangi paparan terhadap remaja.

Tianze Sun, seorang mahasiswa PhD di University of Queensland dan penulis pertama studi tersebut, mengatakan para peneliti tertarik untuk melihat bagaimana penggunaan perangkat vape yang digambarkan di TikTok, mengingat popularitas aplikasi tersebut di kalangan remaja. Karena ini adalah platform yang relatif baru, mereka juga berpotensi minim peraturan dalam hal pembatasan usia.

(Via The Guardian / BMJ Journal)

Comments

Comments are closed.