Studi Sebut Dua Juta Remaja di Amerika Serikat Pakai Rokok Elektrik

By Vape Magz | News | Rabu, 6 Oktober 2021

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat membunyikan alarm tentang penggunaan rokok elektrik pada remaja. Peringatan itu muncul setelah hasil studinya memperlihatkan bahwa remaja yang telah menggunakan rokok elektrik aneka rasa jumlahnya telah mencapai dua juta.

Studi yang dilakukan CDC bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Food and Drugs Administration (FDA) itu juga menemukan lebih dari 80 persen siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) menggunakan rokok elektrik berperasa pada tahun 2021. Sejak tahun 2014, rokok elektrik merupakan produk yang paling sering digunakan di kalangan remaja AS.

Dari siswa yang disurvei, sekitar 43,6 persen siswa SMA dan 17,2 persen siswa SMP telah menggunakan rokok elektrik dalam sebulan terakhir. Dari jumlah tersebut, 27,6 persen siswa SMA dan 8,3 persen siswa SMP mengaku menggunakannya sehari-hari.

Rokok elektrik beraroma sudah lazim mereka gunakan. Dari sejumlah merek, yang paling populer adalah Puff Bar, Vuse, SMOK, JUUL, dan Suorion.

Ilustrasi dua orang remaja tengah asyik menghisap vape. (Foto: hackensackmeridianhealth.org)

Pandemi Covid-19 nyatanya tidak menghambat akses anak terhadap rokok elektrik. Direktur Pusat Nasional CDC untuk Pencegahan Penyakit Kronis dan Promosi Kesehatan, Karen Hacker, mengatakan bahwa penggunaan rokok elektrik tetap menjadi masalah yang serius bagi masyarakat AS.

“Sangat penting untuk terus bekerja sama dalam melindungi anak muda dari risiko yang terkait dengan penggunaan produk, termasuk rokok elektrik,” kata Hacker, dilansir Fox News.

Sementara itu, CEO Truth Initiative, Robin Koval mengatakan, data menunjukkan bahwa lebih dari 43 persen siswa di AS hampir setiap hari menggunakan rokok elektriknya. Ia menambahkan, Puff Bar menjadi merk dominan yang dipakai oleh remaja di AS.

“Merek nomor satu yang digunakan oleh kaum muda, Puff Bar, tidak hanya hadir dalam berbagai rasa, tetapi juga baru-baru ini mengindikasikan bahwa sekarang akan diproduksi dengan nikotin sintetis dalam upaya untuk menggagalkan pengawasan FDA,” kata Robin dalam sebuah pernyataan.

“Ini sangat meresahkan mengingat krisis kesehatan mental kaum muda yang diperburuk oleh pandemi, dan fakta bahwa nikotin dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi di samping risiko kesehatan fisik yang terkait dengan penggunaannya.” tambahnya.

(Via edition.cnn.com)

Comments

Comments are closed.