Studi Katakan Vaping “Dapat” Membantu Perokok Berhenti

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 6 Januari 2021

Studi Cochrane mengamati 50 studi yang berlangsung di AS, Inggris, Italia, Australia, Selandia Baru, Yunani, Belgia, Kanada, Polandia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Swiss, dan Turki. Ulasan tersebut menemukan bahwa rokok elektrik “bisa” menjadi jawaban yang dicari banyak perokok.

Di antara hasil temuan utamanya, peneliti menemukan bahwa perokok cenderung memilih berhenti selama setidaknya enam bulan dengan menggunakan perangkat vape dengan likuid memiliki kandungan nikotin, dibandingkan dengan terapi penggantian nikotin lainnya (permen karet dan koyo), likuid bebas nikotin atau dukungan konseling.

Para peneliti, yang terdiri dari beberapa ahli perawatan kesehatan independen dan terkenal secara internasional, menemukan bahwa vaping dengan likuid nikotin dapat membantu 10 dari 100 orang untuk berhenti merokok, dibandingkan hanya dengan 6 dari 100 orang yang telah mencoba menggunakan terapi pengganti nikotin atau vaping likuid bebas nikotin.

Taylor Counseling Group
Diperkirakan 4 dari 100 berhasil berhenti tanpa dukungan, atau mereka yang hanya mengandalkan dukungan konseling.

Jamie Hartmann-Boyce dari Cochrane Tobacco Addiction Group mengatakan ada bukti peningkatan berhenti merokok melalui penggunaan rokok elektrik dibandingkan dengan ulasan terakhir pada tahun 2016.

“Bukti acak tentang berhenti merokok telah meningkat sejak versi tinjauan terakhir dan sekarang ada bukti bahwa rokok elektrik dengan nikotin cenderung meningkatkan kemungkinan lebih tinggi berhenti merokok dengan sukses, dibandingkan dengan permen karet atau koyo nikotin,” kata Hartmann-Boyce.

(Via New Straits Times)

Comments

Comments are closed.