Sebuah studi baru dari Italia menemukan bahwa 40 persen orang dewasa dengan gangguan spektrum skizofrenia berpartisipasi berhenti merokok tembakau, setelah 12 minggu menggunakan produk Juul. Temuan ini penting, karena prevalensi merokok di antara penderita skizofrenia berada pada 60 hingga 90 persen.
“Merokok adalah penyebab utama kematian. Studi ini menunjukkan bahwa beralih ke rokok elektrik adalah metode berhenti merokok yang sangat efektif. Memungkinkan bagi perokok yang menderita skizofrenia meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Riccardo Polosa, salah satu peneliti utama.
Studi tersebut dilakukan atas kerjasama dengan Universitas Stirling, Universitas New York, dan Fakultas Kedokteran Weill Universitas Cornell, dan diterbitkan dalam jurnal Nicotine & Tobacco Research.
Partisipan studi adalah perokok dewasa dengan gangguan spektrum skizofrenia berusia antara 22 dan 65 tahun. Semua peserta mengatakan sejak awal bahwa mereka tidak berniat untuk berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok mereka.
Mereka masing-masing diberi starter kit gratis, berisi satu perangkat Juul dengan pod rasa tembakau nikotin 5 persen dan pengisi daya. Selain itu, partisipan diminta membuat catatan harian untuk mencatat penggunaan produk, jumlah rokok yang dihisap dan efek samping yang dirasakan.
Di antara temuan utama studi ini:
– Ada penurunan merokok sebesar 50 persen dari peserta selama 12 minggu.
– Ada penurunan konsumsi rokok harian sebesar 75 persen selama 12 minggu.
– Setelah enam bulan, 35 persen peserta benar-benar berhenti merokok tembakau, sambil terus menggunakan Juul.
– Setelah enam bulan, 57,5 persen peserta mengurangi penggunaan rokok mereka.
– Tekanan darah rata-rata, detak jantung, dan berat badan peserta menurun secara signifikan dari awal penelitian hingga akhir 12 minggu.
– Gejala positif dan negatif dari skizofrenia tidak berbeda secara signifikan setelah menggunakan rokok elektrik selama penelitian berlangsung.
– Pada akhir penelitian, 61,9 persen peserta melaporkan merasa lebih terjaga, tidak mudah tersinggung, dan mengalami konsentrasi yang lebih besar serta berkurangnya rasa lapar.
(Via Oxford Academic / Filtermag)
Comments