Studi Baru Menunjukkan Bahwa Kandungan Likuid Mampu Bertindak Sebagai Antibakteri

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 23 Agustus 2018

Sebagian besar masyarakat umum tampaknya masih bingung tentang perbedaan antara merokok dan vaping. Perbedaan utama yang sangat signifikan yang sering tak diperhatikan bahwa asap tembakau mudah terbakar karena efek campuran tar dan bahan kimia lainnya yang berbahaya tak hanya bagi si perokok, namun orang di sekitarnya.

Vaping berada disisi lain yang 100 persen bebas tembakau dan bebas tar. Sebuah studi yang membuktikan bahwa uap yang dihasilkan dari vaping tidak beracun bagi kandungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan propilen glikol yang menguap dari cairan likuid bertindak sebagai antibakteri alami untuk mulut dan paru-paru.

(Natural Living Ideas)
Partikel likuid terlalu kecil untuk merusak surfaktan paru-paru.

Penelitian yang baru dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Ohio ini menunjukkan bahwa vaping tidak seperti rokok yang bisa menghasilkan kerusakan terukur pada surfaktan paru-paru tubuh. Surfaktan adalah zat yang yang mampu mengurangi tegangan permukaan cairan yang dilarutkan oleh cairan alveolar. Tanpa lapisan ini,  pernafasan akan terasa jauh lebih melelahkan bahkan untuk orang sehat sekalipun.

(Via Vapes)

Comments

Comments are closed.