Studi Baru Menganalisis Mengapa Vape Tidak Populer di Kalangan Perokok China

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 13 Mei 2021

Terlepas dari kenyataan bahwa China adalah produsen vape terbesar di dunia, jumlah vapers masih sangat rendah di negara itu. Studi saat ini bertujuan untuk menemukan alasannya.

Dari segi nilai, pasar vape China telah menjadi yang terbesar ketiga di dunia. Namun, tidak seperti pasar utama lainnya seperti AS dan Inggris, pasar vape di China itu sendiri tidaklah banyak. Ini adalah kenyataan yang meresahkan mengingat China memiliki tingkat merokok tertinggi di dunia. Oleh karena itu, tren untuk beralih ke alternatif yang lebih aman akan sangat menguntungkan.

Dalam penelitian berjudul, “Reasons why Chinese smokers prefer not to use electronic cigarettes,” mengumpulkan data dari Tobacco Questions for Surveys (TQS) yang dilakukan di empat kota besar Tiongkok (Chengdu, Wuhan, Xiamen, dan Xi’an) antara 2017 dan 2018.

Reuters / Jason Lee
Berdasarkan temuan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa perokok Cina mengaitkan penggunaan vape dengan penghentian merokok, dan menganggap produk tersebut tidak menarik.

“Tiga alasan teratas yang dilaporkan mengapa perokok dewasa Tionghoa tidak pernah mencoba vape adalah: ‘Saya tidak ingin berhenti merokok’ (35,35 persen), ‘Saya tidak berpikir bahwa produk tersebut membantu dalam berhenti atau mengurangi konsumsi rokok’ (24,31 persen), dan ‘Saya tidak kecanduan merokok dan tidak perlu bantuan untuk berhenti’ (14,93 persen). Alasan menonjol lainnya termasuk: ‘Saya khawatir mereka tidak cukup aman’, dan ‘Saya tidak ingin menggantikan satu kecanduan dengan produk lainnya’,” lapor para peneliti.

(Via Tobacco Induced Diseases)

Comments

Comments are closed.