Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA) menuduh JUUL dan Altria mengingkari janji yang mereka buat kepada pemerintah. Hal ini terkait dengan proses akuisisi 35 persen saham JUUL oleh Altria.
Scott Gottlieb, Komisioner FDA, mengingatkan JUUL dan Altria yang sebelumnya telah secara terbuka berjanji untuk menjauhkan penggunaan produk mereka di kalangan anak di bawah umur. Akan tetapi, proses kemitraan keuangan antara JUUL dan Altira justru menunjukkan hal sebaliknya.
“JUUL dan Altria membuat pernyataan yang sangat spesifik dalam surat dan pernyataan mereka kepada FDA, terkait komitmen penghentian epidemi vaping di kalangan remaja. Tindakan dan pernyataan mereka baru-baru ini tampaknya tidak konsisten dengan komitmen itu,” kata Dr. Gottlieb.
Sekadar informasi, proses akuisisi saham JUUL oleh Altria yang diumumkan 19 Desember lalu membuat Altria kini memiliki 35 persen saham JUUL senilai USD 13 miliar. Kesepakatan baru ini membuat JUUL bisa memperluas jangkauan penjualan produk-produk miliknya, dimana Altria memberikan JUUL akses ke 230.000 outlet ritel tempat penjualan rokok Marlboro dan produk Altria lainnya.
Sebelumnya, JUUL hanya menjual produknya di sekitar 90.000 outlet. Menurut FDA, hal ini merupakan langkah mundur dari komitmen kedua perusahaan untuk menjauhkan produk dari jangkauan anak di bawah umur. Salah satunya dengan membatasi produk mereka dengan mengurangi akses ke anak-anak.
“Saya akan menghubungi kedua perusahaan untuk meminta mereka datang dan menjelaskan kepada saya, mengapa mereka tampaknya menyimpang dari komitmen yang mereka buat kepada agensi,” kata Dr. Gottlieb.
Terkait hal ini, David Sutton, juru bicara Altria, mengatakan Altria hanya menjadi pemegang saham minoritas di JUUL. Dengan demikian, Altria tidak memiliki hak untuk mengendalikan bisnis JUUL.
“Kami tidak membeli JUUL secara keseluruhan, kami juga tidak bergabung dengan JUUL. Mereka adalah perusahaan independen. Komitmen kami untuk mencegah kaum muda menggunakan produk tembakau apa pun termasuk e-vapor tidaklah berubah,” ujar Sutton.
Hal senada diucapkan Victoria Davis, juru bicara JUUL yang mengatakan perusahaan tetap pada rencananya untuk mencegah vaping di kalangan kaum muda. Menurutnya, JUUL tidak akan berubah dari rencana yang diberikan JUUL kepada FDA pada November lalu.
“Kami berkomitmen untuk mencegah penggunaan rokok elektrik di bawah umur, termasuk perangkat JUUL. Kami bergerak maju untuk menerapkan rencana aksi kami untuk membatasi penggunaan di kalangan remaja. Kami akan menanggapi surat dari FDA ketika kami menerimanya, dan menantikan dialog konstruktif dengan FDA,” ujar Davis.
(Via The New York Times)
Comments