Masih ingat dengan kasus pria berusia 26 tahun yang dirawat di rumah sakit setelah mengalami kegagalan pada paru-parunya? Patrick DeGrave, adik dari pria yang kini diketahui bernama Dylan, mengemukakan bahwa kakaknya mengalami kesulitan bernapas setelah menggunakan likuid vape yang dijual di jalan.
Produk yang digunakan Dylan adalah produk dari Dank Vapes, produsen kartrid minyak tetrahydrocannabinol atau THC (minyak yang diekstrak dari daun ganja dengan tambahan bahan sintetis lainnya) untuk vape pen. Dicurigai bahwa Dylan tidak menggunakan produk asli Dank Vapes, melainkan produk tiruannya yang memang sering dan mudah ditemui di penjaja produk vaping jalanan. Dank Vapes sendiri sudah menghentikan penjualan produk mereka secara retail dan hanya menjual produk mereka secara online pada situs mereka.
Namun yang menjadi pertanyaannya, siapa sebenarnya Dank Vapes? Berdasarkan investigasi dari Inverse, Dank Vapes bukanlah perusahaan sebenarnya dibalik kasus ini, karena memang merek ini tidak memiliki jejak kasus seperti ini sebelumnya.
“Mereka bertindak seperti perusahaan ganja tetapi sebenarnya tidak ada. Mereka ada di industri pengemasan, Ini hanya orang-orang yang mengisi kartrid yang berpura-pura sebagai Dank Vapes. Mereka hanyalah orang-orang di garasi mereka yang mengisi dan menjualnya,” kata Mark Hoashi, pendiri Aplikasi Doja yang berfokus pada ekstrak ganja.
Produk dengan kandungan tingkat myclobutanil yang tidak aman sering terdapat dalam produk ekstrak ganja di pasar gelap. Bila zat ini dipanaskan, fungisida akan melepaskan hidrogen sianida, salah satu bahan kimia yang ditemukan di Zyklon-B, racun yang digunakan Nazi di kamar gas selama Perang Dunia II.
“Dank Vapes terus menjadi merek besar di negara-negara ilegal. Hal ini karena disana produk mereka bisa didapatkan dengan harga murah, walaupun obat-obatan legal di negara tersebut mengenakan pajak yang sangat tinggi. Namun, sayangnya masih saja banyak orang yang menyukai membeli produk ini di pasar gelap dengan risiko barang tiruan,” isi podcast Stay Humble.
Comments