JUUL Labs Inc. sedang mempertimbangkan masuk ke pasar Jepang. JUUL menunjuk Haruhiko Hirate, mantan pejabat perusahaan di Takeda Pharmaceutical Co. sebagai Wakil Direktur dan Ketua JUUL Labs Japan Co. untuk memimpin pendekatan dengan para regulator di Jepang.

Memasuki pasar Jepang akan menjadi tantangan bagi JUUL dan Hirate. Rokok elektrik yang mengandung nikotin diklasifikasikan sebagai produk farmasi dan memerlukan lisensi untuk dijual di Jepang.

Jika JUUL memasuki pasar Jepang, perusahaan asal San Francisco, Amerika Serikat itu akan bersaing dengan produk-produk dari raksasa tembakau lainnya seperti IQOS (Philip Morris International) dan Glo milik British American Tobacco Plc. (BAT).

“JUUL harus menjadi perusahaan yang bertanggung jawab dan digerakkan oleh ilmu pengetahuan yang menghasilkan kepercayaan dengan para pemangku kepentingan kesehatan masyarakat dan masyarakat,” kata Hirate dalam pernyataannya.

“Saya memastikan bahwa JUUL Labs Japan Co. Ltd. mengambil pendekatan metodis saat mengeksplorasi upaya untuk membawa sistem pengiriman nikotin elektronik ke 19 juta perokok Jepang,” tambah Hirate.

Bloomberg
JUUL

JUUL sebelumnya telah mendapat rintangan kala berusaha memasuki beberapa pasar di negara lain. Tahun ini, JUUL memutuskan untuk menarik diri dari pasar Korea Selatan, setelah Kementerian Kesehatan setempat mengeluarkan peringatan bahaya rokok elektrik. JUUL juga mundur dari pasar di 5 negara Eropa: Austria, Belgia, Portugal, Prancis dan Spanyol.

Saat ini pasar terbesar JUUL tetap di Amerika Serikat, di mana JUUL sedang mengejar tenggat waktu untuk mengirimkan aplikasi produk ke Food and Drug Administration (FDA) agar mendapat izin untuk terus menjual produk-produknya.

Perusahaan telah mengumumkan bahwa kantor pusatnya akan pindah dari San Francisco, ke Washington, D.C. agar lebih dekat dengan regulator dan pembuat kebijakan. CEO JUUL, K.C. Crosthwaite sedang berusaha memperbaiki citra dan hubungan Juul dengan regulator di seluruh dunia.

Crosthwaite mengatakan dalam pernyataannya bahwa Hirate dapat membantu JUUL mendapatkan kepercayaan dan melibatkan regulator Jepang.

(Via Bloomberg)