Setelah Likuid Vape, Giliran Tar Rokok Seharusnya Dikenakan Pajak

By Vapemagz | News | Selasa, 16 Oktober 2018

Pemerintah tengah giat melakukan ekstinsifikasi pendapatan di sektor perpajakan. Salah satunya dengan mengenakan cukai sebesar 57 persen untuk likuid vape yang termasuk dalam kategori hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL). Ke depannya, masih banyak sektor lainnya yang dinilai bisa menjadi objek pajak maupun cukai berikutnya bagi pemerintah.

Salah satunya adalah pajak kandungan tar pada rokok. Menurut Asosiasi Vapers Indonesia (AVI), pengenaan pajak kandungan tar lebih efektif dalam mendorong upaya menekan konsumsi rokok tembakau. Pembina AVI Dimasz Jeremia ini akan menjadi terobosan pertama di dunia jika pemerintah berani menerapkan pajak terhadap kandungan tar di dalam rokok tembakau.

“Selama ini, puluhan tahun, belum ada pemerintah yang melakukan terobosan untuk berani mengenakan pajak ke kandungan tar. Semakin tinggi tar-nya, semakin tinggi pajaknya,” ungkap Dimasz yang juga aktif dalam Koalisi Indonesia Bebas Tar (KABAR).

Dengan demikian, produsen rokok akan terus melakukan inovasi untuk mencari produk rokok dengan kandungan tar yang rendah. Menurut beberapa penelitian, tar adalah kandungan rokok yang sebenarnya lebih berbahaya dibandingkan nikotin. Jika langkah ini bisa dilakukan pemerintah, hasilnya akan lebih besar dibandingkan sekedar menerapkan pajak atau cukai seperti yang dijalankan saat ini.

(Marisa Djemat)
Pembina AVI Dimasz Jeremia.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Satriya Wibawa Suhardjo menuturkan orang merokok untuk nikotin. Namun, senyawa yang memicu berbagai penyakit kronis adalah tar.

“Dan pilihan yang paling baik bagi perokok utamanya adalah berhenti,” ujarnya. Nyatanya, tidak semua perokok bisa berhenti sehingga rokok alternatif bisa menjadi solusi. Beberapa produk alternatif itu antara lain rokok elektrik atau vape. Inilah yang memerlukan dukungan dari pemerintah.

Menurutnya, perlakuan pajak yang berbeda untuk mendorong perokok beralih ke produk alternatif diperlukan sehingga konsumen bisa membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterima. Tar sendiri adalah senyawa kimia yang terkandung dalam asap hasil pembakaran. Senyawa ini biasa ditemukan dalam kandungan batu bara dan minyak bumi.

(Via Bisnis.com)

Comments

Comments are closed.