Setelah James Monsees, Co-Inventor Lainnya Juga Tinggalkan JUUL

By Vapemagz | News | Minggu, 12 April 2020

Setelah salah satu penemu dari JUUL Labs, James Monsees memutuskan untuk mengundurkan diri pada pertengahan Maret lalu, JUUL kembali ditinggal co-inventor lainnya. Ialah Cole Hatton, kepala insinyur (principal engineer) dari perusahaan asal San Francisco itu yang memutuskan untuk mundur dari JUUL pada awal pekan ini.

Cole Hatton adalah salah satu karyawan pertama di perusahaan ini. Namanya terdaftar dalam paten perangkat JUUL sebagai co-inventor bersama dengan co-founder perusahaan, Adam Bowen dan James Monsees. Mundurnya Hatton hanya selang beberapa hari setelah kepergian Guy Cartwright, eksekutif senior yang bertanggung jawab memimpin restrukturisasi perusahaan.

Seperti dikabarkan Bloomberg, Hatton sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar. Meski demikian JUUL memang tengah mengalami perubahan personel di tengah transformasi yang sedang berlangsung di perusahaan produsen rokok elektrik paling populer di Amerika Serikat itu.

AFP/Linkedin/Thomas Rizal
Cole Hatton, kepala insinyur (principal engineer) dari JUUL Labs.

Sejak Altria Group Inc. mengakuisisi 35 persen kepemilikan saham JUUL senilai USD12,8 miliar pada Desember 2018, beberapa eksekutif dari Altria mulai mengambil posisi kepemimpinan di JUUL. K.C. Crosthwaite, mantan top eksekutif Altria sekarang menjabat sebagai CEO JUUL menggantikan Kevin Burns. Sementara Joe Murillo, mantan pengacara Altria kini menjabat sebagai Chief Regulatory Officer.

JUUL yang meluncurkan perangkat vaping pada musim panas 2015 itu dengan cepat menjadi salah satu perusahaan rokok elektrik terbesar di dunia. Meski demikian saat ini JUUL sedang mendapat beragam tekanan khususnya lantaran maraknya penggunaan produk oleh kalangan remaja dan pelajar sekolah di AS.

Menurut National Youth Tobacco Survey 2019 lebih dari 5 juta kaum muda di AS dilaporkan menggunakan rokok elektrik. Adapun mayoritas diantara mereka mengatakan JUUL sebagai “merek biasa” yang mereka gunakan.

JUUL saat ini sedang mempersiapkan aplikasi yang diperlukan untuk otorisasi Food and Drug Administration (FDA) supaya produknya tetap berada di pasaran. Batas waktu untuk pengajuan aplikasi oleh semua pembuat rokok elektrik adalah 12 Mei 2020, meski FDA telah meminta hakim federal untuk memperpanjang tenggat waktu karena efek dari pandemi virus korona (coronavirus atau COVID-19).

(Via Bloomberg)

Comments

Comments are closed.