Serangan Terhadap Vaping di Selandia Baru, Diatur Secara Politis

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 1 Juli 2021

Berita media yang mengkhawatirkan tentang vaping secara politis diatur untuk menimbulkan kesalahpahaman di Selandia Baru, klaim seorang advokat Tobacco Harm Reduction.

Aotearoa Vapers Community Advocacy (AVCA) percaya bahwa publikasi cerita vaping yang semakin negatif bukanlah suatu kebetulan. Tepat setelah kabinet menyetujui peraturan vaping terbaru yang disusun oleh Kementerian Kesehatan dan menyelesaikan rencana aksi bebas asap dari Menteri Dr Ayesha Verrall, muncullah serangan terhadap vaping.

Terlebih lagi, Smokefree Environments and Regulated Products (Vaping) Amendment Act pada tahun lalu menghapus semua iklan vaping dan membuat akses kaum muda jauh lebih sulit. Peraturan baru juga lebih memperketat seputar pengemasan, promosi, dan tampilan produk.

Wick And Wire Co
Pembatasan rasa untuk toko retail vape juga akan mulai berlaku pada bulan Agustus, sebuah langkah yang sangat tidak disetujui oleh AVCA. Mereka mengklaim tindakan tersebut hanya akan mempersulit perokok dewasa untuk berhasil berhenti dari rokok. 

Mengingat bahwa vaping selama dekade terakhir telah menjadi kunci untuk mengurangi tingkat merokok di Selandia Baru. AVCA kecewa dengan dokumen diskusi Smokefree Aotearoa 2025 Action Plan yang sebagian besar mengabaikan vaping sebagai komponen kunci untuk mencapai negara bebas asap rokok.

Vaping telah menyelamatkan ribuan nyawa perokok di Selandia Baru. Ini saat yang tepat bagi pemerintah untuk secepatnya meluncurkan kampanye Vape to QuitStrong yang akan membantu menghilangkan kebohongan yang terus diberitakan media,” kata Nancy Loucas, Wakil Direktur Aotearoa Vapers Community Advocacy (AVCA).

(Via Press Release Aotearoa Vapers Community Advocacy)

Comments

Comments are closed.