Selandia Baru: Peluncuran Kampanye Vaping Menjelang Larangan Iklan Rokok Elektrik

By Bayu Nugroho | News | Rabu, 11 September 2019

Peluncuran kampanye alt. di Selandia Baru bertepatan dengan pengumuman rencana pelarangan iklan vaping oleh Menteri Kesehatan. “Undang-undang yang saya bawa dalam beberapa minggu ke depan benar-benar akan memastikan bahwa semua iklan untuk vaping tidak akan lagi diizinkan dalam waktu dekat,” kata Jenny Salesa, Menteri Kesehatan Associate.

Salah satu kampanye yang ditayangkan berupa iklan televisi setelah jam 20:30, menayangkan dimana alt. menunjukkan betapa konyolnya orang-orang merokok dan mengilustrasikan seseorang memegang sebuah rokok dengan mengganti sayuran seperti wortel, brokolini, rhubarb, atau pisang.

Direktur alt. Selandia Baru, Jonathan Devery, mengemukakan bahwa banyak orang yang masih belum bisa membedakan antara merokok dan vaping. Dalam kampanye yang mereka lakukan menjelaskan secara visual yang menekankan perbedaan yang signifikan antara keduanya.

NZ Herald
Devery dan mitra bisnisnya, Ben Pryor, setuju dengan pembatasan pemasaran vaping yang disejajarkan dengan alkohol. Namun, mereka tidak menerima, jika vaping harus diperlakukan sama layaknya rokok konvensional.

“Walaupun kami tidak dapat mempromosikan manfaat kesehatan yang diberikan dari vaping, efek buruk dari merokok membunuh 12 orang Selandia Baru dalam sehari, paru-paru hitam yang kamu lihat di bungkus rokok, kerusakan kulit yang ditimbulkannya, serta tentu saja menelan biaya ribuan dollar hanya untuk satu orang per tahun, ” kata Devery.

“Saat ini menggerakkan kampanye besar untuk mendorong perokok Selandia Baru untuk beralih ke vaping. Kampanye terbaru kami memperkuat strategi dan pesan itu, bahkan jika kami terpaksa agak imajinatif. Namun, prospek untuk sepenuhnya melarang semua iklan perangkat vaping yang terbukti efektif untuk mengurangi merokok akan sangat kontraproduktif, ” kata Pryor.

(Via VapingPost)

Comments

Comments are closed.