Selandia Baru Memberlakukan Kebijakan Baru Terkait Vape

By Vape Magz | News | Selasa, 15 Februari 2022

 

Dengan pembatasan rasa vape di Selandia Baru yang mulai berlaku Agustus lalu, para pendukung pengurangan bahaya tembakau lokal percaya bahwa tindakan tersebut akan mempersulit perokok dewasa untuk berhenti merokok.

Dengan berlakunya the Smokefree Environments and Regulated Products (Vaping) Amendment Act, pengecer umum Selandia Baru termasuk bengkel, supermarket, dan toko swalayan, hanya diizinkan untuk menjual tiga rasa vape, yakni: mentol, mint, dan tembakau.

“Sungguh gila ketika masyarakat Selandia Baru yang putus asa untuk berhenti merokok dapat berjalan ke bengkel dan membeli merek rokok apa pun dengan mudahnya. Namun, mereka tidak dapat mengakses rasa vape paling populer. Tidak masuk akal ketika vaping terbukti 95% lebih tidak berbahaya daripada merokok, ”kata Jonathan Devery, salah satu pemilik perusahaan vape terbesar, Alt Selandia Baru dan VAPO.

Perokok dewasa dan mantan perokok yang ingin menggunakan rasa pilihan mereka, seperti buah-buahan dan makanan penutup, sekarang harus menemukan toko vape spesialis terdaftar secara online atau secara langsung, untuk membeli produk tersebut. “Jika kita ingin mengurangi bahaya tembakau di masyarakat, kita perlu memastikan penilaian terhadap alternatif nikotin yang lebih aman, seperti vaping dibuat menjadi lebih mudah, bukan lebih sulit. Ini adalah langkah yang benar-benar salah arah yang tidak akan membantu anak-anak dan hanya menghukum orang dewasa Selandia Baru yang putus asa untuk berhenti dari ancaman kanker,” kata Nancy Loucas, selaku wakil direktur Government Aotearoa Vapers Community Advocacy (AVCA).

Kekhawatiran apa pun terkait vaping remaja telah ditangani

Loucas menyoroti bahwa langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah akses produk ke anak di bawah umur telah dilaksanakan. Sejak tahun 2020, menjual produk vaping kepada siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun adalah ilegal, dan pemasaran serta periklanan konsumen telah dilarang, dengan aturan yang jauh lebih ketat seperti pengemasan, pajangan, dan papan nama.

“Berbagai macam rokok dan produk tembakau tetap tersedia secara luas di supermarket, pom bensin, dan toko penjual susu. Namun, mulai 11 Agustus lalu, orang dewasa tidak dapat dengan mudah mengakses rasa vape favorit mereka dari pengecer yang sama. Akses penuh ke rokok yang mudah terbakar yang mematikan dan akses terbatas ke alternatif yang lebih aman adalah kebijakan kesehatan masyarakat yang mengejutkan,” lanjut Loucas.

Rasa vape membantu perokok dewasa beralih dari rokok

AVCA telah lama mendukung dan mengadvokasi regulasi produk, namun menambahkan, langkah terbaru ini bukanlah langkah yang masuk akal. Adapun pakar kesehatan masyarakat Australia dan advokat pengurangan dampak buruk tembakau Dr. Colin Mendelsohn setuju, namun ia menambahkan bahwa tidak seperti mitranya di Australia, setidaknya pemerintah Selandia Baru dengan jelas memahami potensi vaping sebagai alternatif yang lebih aman daripada merokok. Sementara itu, penelitian terbaru yang konsisten dengan temuan sebelumnya, yang bertujuan untuk memahami dampak faktor-faktor dari jenis perangkat dan rasa pada pilihan vapers dewasa, menemukan bahwa rata-rata peserta lebih menyukai rasa non-tembakau dan non-mentol.

 

(Via vapingpost.com)

Comments

Comments are closed.