Selandia Baru Loloskan Undang-Undang Baru Vaping

By Vapemagz | News | Kamis, 13 Agustus 2020

Selandia Baru akhirnya memiliki undang-undang baru yang mengatur industri vape di negara tersebut. Beberapa hal yang diatur dalam undang-undang baru ini termasuk melarang iklan dan membatasi produk rasa.

Tarik ulur pengesahan undang-undang ini memakan waktu hingga 620 hari. Wakil Menteri Kesehatan Jenny Salesa sebelumnya berjanji untuk mengatur industri ini sejak November 2018.

Setelah digodok di parlemen, RUU itu akhirnya disahkan pada 5 Agustus lalu. Salesa mengatakan proses alot itu disebabkan karena undang-undang ini memiliki pembahasan yang kompleks. Dirinya mengatakan aturan baru ini menjadi perubahan paling signifikan pada Smokefree Act.

UU Amandemen Perubahan Lingkungan Smokefree dan Produk Vaping yang Diatur ini akan mulai berlaku dalam waktu tiga bulan, atau pada bulan November. Industri kini memiliki waktu untuk merapikan rumahnya demi mengikuti aturan yang diterapkan dalam undang-undang tersebut.

Beberapa hal yang diatur dalam undang-undang itu antara lain:

  • Melarang penjualan produk vaping kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
  • Melarang mengiklankan produk dan mendorong orang untuk membelinya di toko.
  • Membatasi penjualan produk rasa hanya di toko khusus, termasuk pengecer online. Toko-toko seperti supermarket dan pom bensin hanya boleh menjual rasa mint, mentol dan tembakau.
  • Mengizinkan toko khusus untuk terus menawarkan program poin loyalitas dan diskon.
  • Melarang vaping di mobil ketika membawa anak-anak.
  • Memungkinkan semua pengecer untuk menampilkan produk di dalam toko.
  • Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan peraturan di mana orang diizinkan melakukan vaping di dalam atau di luar tempat tertentu.
  • Memperkenalkan sistem keamanan yang memungkinkan Kementerian Kesehatan untuk menarik kembali produk, menangguhkannya dan mengeluarkan peringatan.

NZ Herald
Selandia Baru memiliki undang-undang vaping baru.

Juru bicara Asosiasi Perdagangan Vaping Selandia Baru (Vaping Trade Association New Zealand atau VTANZ), Jonathan Devery mengatakan industri vaping menyambut baik peraturan tersebut. Undang-undang ini akan memberikan panduan yang jelas kepada pengecer dan produsen tentang apa yang diizinkan.

“Ini sangat positif karena kita akhirnya bisa melalui proses panjang ini,” kata Devery. Meski demikian, dirinya mengkritisi larangan iklan yang menyebabkan produk tersebut tidak dapat dipromosikan sebagai alat berhenti merokok.

“Bukankah kita harus didorong untuk mendorong perokok untuk melakukan transisi itu?” ucap Devery.

(Via NZ Herald)

Comments

Comments are closed.