Partner of Tax Research & Training Services dari Danny Darussalam Tax Center (DDTC), Bawono Kristiaji menilai instrumen perpajakan bisa mendorong inovasi suatu produk yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Adapun produk tembakau alternatif adalah salah satu produk inovatif yang layak mendapatkan insentif perpajakan tersebut. Di banyak negara, tarif cukai produk tembakau alternatif umumnya lebih rendah dibandingkan dengan tarif cukai rokok konvensional.
Bawono menuturkan instrumen perpajakan juga bisa digunakan untuk mengoreksi dan mengubah perilaku yang membawa dampak buruk atau memiliki eksternalitas negatif. Selain tentunya mendorong lebih banyak munculnya produk inovasi untuk kebaikan masyarakat.
“Desain seperti itu akan memberikan dua manfaat. Pertama, perilaku konsumsi akan berubah kepada produk yang memiliki eksternalitas lebih rendah. Kedua, produsen akan terdorong melakukan inovasi atas produk-produk baru yang less harmful,” ujar Bawono.
Eksternalitas adalah biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan oleh suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Pada prinsipnya, ketika membicarakan mengenai upaya mencegah eksternalitas negatif maupun mengendalikan perilaku pemerintah bisa menggunakan instrumen perpajakan.

DDTC
Partner of Tax Research & Training Services dari Danny Darussalam Tax Center (DDTC), Bawono Kristiaji.
Jika suatu produk alternatif memiliki eksternalitas lebih rendah, produk tersebut sepatutnya juga dikenakan pungutan atau beban perpajakan yang lebih rendah. Hal tersebut merupakan bentuk stimulus bagi produsen untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk-produk yang memiliki eksternalitas negatif yang lebih rendah.
Salah satu produk rendah eksternalitas negatif yang sedang diperbincangkan di berbagai negara adalah produk tembakau alternatif. Dalam Global Forum on Nicotine 2020 (GFN 2020) yang diselenggarakan secara daring pada 11-12 Juni lalu para pakar dunia juga menyuarakan hal yang sama.
Profesor Fakultas Hukum dan Ketua Dewan Penasihat Pusat Hukum Kesehatan, Kebijakan & Etika di Universitas Ottawa, Kanada, David Sweanor dan pakar kesehatan masyarakat asal Inggris Gerry Stimson bahkan mengatakan, kebijakan pajak atau cukai yang sesuai dengan profil risiko saat ini sudah menjadi kebutuhan.
Perilaku para perokok dinilai sudah saatnya didorong untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko melalui kebijakan pajak atau cukai yang sesuai dengan profil risiko. “Ada 1,1 miliar perokok di dunia yang layak mendapatkan kesempatan dan pilihan yang lebih baik daripada mereka terus merokok,” ujar Stimson.
(Via Bisnis.com)
Comments