Satu dari 11 Pelajar AS Pakai Vape Buat Isap Ganja

By Vapemagz | News | Jumat, 21 September 2018

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA) telah menetapkan rokok elektronik atau yang lebih dikenal dengan vape sebagai epidemi di kalangan remaja. Lebih bermasalah lagi, lantaran banyak remaja yang menggunakan vape untuk menghisap kanabis atau ganja.

Menurut FDA, saat ini ada sekitar 2,1 juta pelajar di AS yang menggunakan vape. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Pediatrics menemukan 8,9 persen pelajar pengguna vape atau sekitar 1 dari 11 pelajar mengonsumsi ganja dalam rokok elektrik.

Laporan ini mengumpulkan sampel 20 ribu pelajar yang mewakili hampir 29 juta siswa yang terdaftar di kelas enam hingga 12 di AS pada 2016 lalu. Berdasarkan data dari National Youth Tobacco Survey, 12,4 persen siswa SMA dan 4,5 persen siswa SMP mengisap kanabis di rokok elektronik.

Salah seorang peneliti, Katrina Trivers dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention atau CDC) menilai penggunaan vape dengan ganja merupakan masalah bagi kesehatan masyarakat. “Segala bentuk penggunaan produk tembakau tidak aman di kalangan kaum muda, baik itu merokok, vaping atau lainnya. Apalagi jika mereka menghisap kanabis atau mariyuana di dalamnya,” kata Katrina.

Justin Sullivan/Getty Images
Penggunaan vape di kalangan remaja dianggap sebagai jalan masuk penggunaan ganja.

Pakar kesehatan dari University of Michigan, Prof. Richard Miech menilai meningkatnya tren vape bisa berdampak negatif bagi kaum muda. Salah satu dampaknya adalah dapat memengaruhi otak mereka dan berpotensi menjadi jalan masuk bagi ketergantungan pada obat-obatan lain. “Anak-anak perlu disadarkan bahwa kebiasaan ini bukan hanya kebiasaan yang tidak berbahaya,” katanya.

Miech yang juga merupakan peneliti utama untuk survei nasional Monitoring the Future, menemukan 4 persen siswa kelas delapan, 9,8 persen siswa kelas 10 dan 11,9 persen siswa kelas 12 pernah vaping ganja. Miech mengatakan angka-angka serupa dari laporan terakhir mendukung hasil temuannya. Sebanyak 24 persen siswa telah menggunakan ganja selama tahun sebelumnya, naik 1,3% dari tahun 2016.

Sementara itu, Meghan Morean dari Yale University School of Medicine meminta agar orangtua lebih waspada pada anak yang mulai mencoba vaping. “Kita sulit mengetahui apakah perangkat vaping yang dihisap mengandung nikotin cair atau ganja, hanya dari melihat perangkatnya saja. Orang tua harus lebih waspada,” kata Meghan.

(Via CNN US)

Comments

Comments are closed.